HAUL KEDUA KH MAHFUDZ SYAUBARI BESERTA UMMI NYAI HJ FAICHA SANG MUASSIS PONDOK PESANTREN RIYADLUL JANNAH

Foto: Acara haul KH Mahfudz Syaubari yang dihadiri para ulama, habib dan tokoh lainnya.
Foto: Acara haul KH Mahfudz Syaubari yang dihadiri para ulama, habib dan tokoh lainnya.

Haul kedua Abuya KH Mahfudz Syaubari beserta Ummi Hj Faicha yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2024 kemarin dihadiri oleh ratusan jamaah.

Bukan hanya para wali santri yang datang dari berbagai penjuru kota, tetapi para jama’ah pengajian Sabtu Legi juga turut hadir disana, tak ketinggalan juga para FORKOPIMDA Kabupaten Mojokerto dan FORKOPIMCA Kecamatan Pacet juga hadir. Ketua MUI Kabupaten Mojokerto KH Cholil Arpafi juga turut hadir, para Habib dan para Kiai di Mojokerto ada juga yang turut hadir, hal itu tidak mengherankan karena KH Mahfudz Syaubari selain dikenal sebagai ulama besar, beliau juga adalah seorang pengusaha.

Foto: Abuya bersama keempat isterinya semasa hidupnya.
Foto: Abuya bersama keempat isterinya semasa hidupnya.

KH Mahfudz Syaubari meninggal 2 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 15 Agustus 2022, selang 30 jam setelah meninggalnya isteri pertama beliau yaitu Ummi Hj Faicha. Beliau meninggalkan 3 orang isteri dan beberapa orang anak, perlu diketahui Abuya Mahfudz (panggilan beliau) selama hidupnya memiliki 4 orang isteri.

Foto: Ponpes Riyadhul Jannah dari depan.
Foto: Ponpes Riyadlul Jannah dari depan.

KH Mahfudz Syaubari merupakan Muassis (Pendiri) Pondok Pesantren Riyadlul Jannah.

Beliau lahir dari Kota Wali Demak Jawa Tengah. Beliau adalah murid KH Jazuli Usman dari Ploso Kediri dan juga murid dari Sayyid Muhammad Bin Alwi Al-Maliky Mekkah Al-Mukarromah.

Menurut Gus Najah salah satu putra beliau, bahwa awalnya pondok pesantren ini dinamakan Darussalam, kemudian atas saran dari sang guru Sayyid Muhammad ketika berkunjung ke Pacet, beliau memberi nama “Riyadlul Jannah” yang artinya adalah Pertamanan Surga.

Pondok pesantren ini berdiri megah di atas tanah 9.000 M2 dengan gedung bertingkat serta dipenuhi kolam dan ikan hias yang indah laksana perumpamaan surga.

Abuya KH Mahfudz Syaubari meninggal dunia di usia 68 tahun. Beliau mengajarkan arti sebuah kemandirian pesantren. Ponpes Riyadlul Jannah tidak hanya sebuah pesantren tapi juga sudah menjadi badan usaha perusahaan resmi dengan nama PT. RJAN DINAMIS SELARAS, (RDS) RJAN itu singkatan dari Riyadlul Jannah.

PT. RDS ini menaungi seluruh badan usaha KH Mahfudz Syaubari. Berbagai jenis usaha sudah dibangun mulai dari ternak, kuliner dan retail. Adapun 2 cabang usaha yang cukup besar yaitu Dapur M’riah dan M2M.

Jika Dapur M’riah itu menyasar kepada aneka menu tradisional maka M2M itu menyasar kepada menu kuliner anak muda. Hal yang unik adalah para staff mulai dari jajaran manajemen hingga karyawan Dapur M’riah khususnya di Jawa adalah para santri Riyadhul Jannah.

Abuya Mahfudz Syaubari juga rutin mengadakan pengajian Al-Hikam pada setiap Sabtu Legi.

Abuya selalu mengajarkan kepada para jamaahnya bahwa boleh dunia dalam genggaman, tapi akhirat harus ada di hati. Dunia jangan dijadikan sebagai tujuan akhir, tapi harus dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan akhir, karena tujuan akhir adalah akhirat.

Penulis: HASAN CHOIRUDDIN AEditor: SNF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *