Tahu takwa adalah makanan yang lazim dijadikan jajanan ataupun oleh- oleh khas Kota Kediri yang memiliki sejarah dalam sektor perdagangan bangsa dan sosial peradaban hingga akulturasi bahasa.
Belum ke Kota Kediri jika belum berkunjung dan melihat kuliner yang berbentuk kotak, kenyal, dan berwarna kuning ini. Ya, tahu takwa atau orang yang bukan berasal dari Kota Kediri di jaman ini ada yang menyebutnya dengan sebutan Tahu Kuning.
Tahu merupakan salah satu makanan yang terbuat dari kedelai yang difermentasi.
Asal asul nama atau sebutan Tahu Takwa sendiri berasal dari istilah suku Hokkian yaitu kata Tao atau teu yang berarti kacang (kedelai), serta Hu dan kwa yang berarti lumat. Karena sulitnya penyebutan istilah Tiongkok Tao kwa ini sehingga terucap Takwa oleh masyarakat yang tinggal di (sekarang) Jalan Pattimura Kota Kediri. Dan kemudian peradaban sekarang menyebutnya Tahu Takwa.
Sementara, Bah Kacung diambil dari nama pelopor pembuat tahu pertama di Kediri. Tahu Takwa Bah Kacung telah berdiri sejak 1912, nama aslinya adalah Lauw Soen Hoek.
Lagi- lagi karena factor sosiolinguistic, karena celotehan orang- orang di wilayah jalan Pattimura Kediri kemudian mendiang Lauw Soen Hoek lebih akrab dipanggil “Kacung”.
Panggilan “Bah” diucapkan oleh orang- orang Madura kepada Lauw Soen Hoek kala itu. Sebutan itu pun membuat nama Bah Kacung semakin banyak dikenal.
Sejarah tahu takwa sendiri diawali dengan adanya imigran dari suku Tiongkok yang datang ke Kediri pada tahun 1900. Pada saat itu, kebiasaan warga Tiongkok ketika ada sebuah perayaan mereka akan membuat banyak sekali olahan dari tahu.
Dulunya, di wilayah Kediri belum ada orang yang memproduksi tahu. Saat warga Tiongkok melihat tekstur air antara Kediri dan Tiongkok sama, mereka tertarik untuk memproduksi tahu.
Dalam sejarah Chu Ku Fei dari China, awalnya warga Tiongkok membuat tahu berwarna putih. Namun, karena melihat Kota Kediri memiliki identik dengan bangunan nuansa kuning di sepanjang jalan, maka dibuatlah tahu kuning sebagai simbol hubungan Tiongkok dan Kediri.
Dari segi sektor perdagangan, Tahu Takwa juga sangat berpengaruh dari naik dan turunnya harga bahan bakunya yaitu Kedelai. Lantas bagaimana cara pengusaha Tahu Takwa di Kediri mensiasati hal tersebut? Dari jaman dulu, pembuatan Tahu Takwa dibuat dari kedelai yang berkualitas dan harganya tidak mengikuti fluktuasi harga di sini sehingga mereka sudah mempunyai antisipasi yang menyebabkan harga cenderung lebih stabil.
Pada saat data ini diambil, harga satu besek Tahu Takwa isi 10 kotak tahu seharga Rp. 35.000, – untuk Tahu Takwa Soponyono dan seharga Rp. 55.000,- untuk Tahu Takwa Bah Kacung karena jenis bahan bakunya yang berbeda dan jelas dipengaruhi oleh merek yang sudah melegenda di Kota Kediri.