KARAWANG – Kondisi memprihatinkan dialami oleh Sajum (57), seorang buruh harian lepas yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Sindangkarya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang. Bersama keluarganya, Sajum menempati sebuah rumah yang nyaris roboh dengan atap yang bocor parah. Mereka harus hidup dalam kecemasan setiap kali hujan turun.
Ironisnya, di tengah kondisi ekonomi yang serba kekurangan, Sajum dan keluarganya hingga kini belum pernah tersentuh bantuan sosial pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Padahal, sebagai buruh harian dengan penghasilan tidak menentu, ia dinilai sangat layak menerima bantuan tersebut.
Sajum juga sangat berharap mendapatkan bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Kondisi rumahnya yang lapuk dan membahayakan mencerminkan ketimpangan yang masih terjadi di Karawang.
Warga dan perangkat desa berharap agar Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) serta Dinas Sosial Kabupaten Karawang segera turun tangan. “Semoga pemerintah daerah bisa lebih peka terhadap kondisi masyarakat seperti Sajum,” kata salah satu warga.
Kisah Abah Sajum menjadi pengingat bagi pemerintah daerah untuk memastikan bahwa program bantuan sosial dan perbaikan rumah tepat sasaran, sehingga tidak ada lagi warga yang hidup dalam kondisi tidak layak.












