JOMBANG — Pemerintah Kabupaten Jombang bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melaksanakan penanaman jagung serentak di lahan Pondok Pesantren Tebuireng, Desa Jombok, Kecamatan Ngoro. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (6/8/2025) ini merupakan bagian dari program strategis nasional untuk memperkuat ketahanan pangan.
Bupati Jombang, H. Warsubi, yang akrab disapa Abah Warsubi, hadir dalam acara ini bersama Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol. Drs. Dedi Prasetyo. Abah Warsubi menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki makna lebih dari sekadar menanam.
“Dari Kota Santri, kita kirim pesan kuat untuk negeri, bahwa ketahanan pangan adalah jihad modern. Hari ini, santri dan Polri bersatu menjaga negeri melalui pertanian,” ujar Abah Warsubi.
Penanaman jagung ini tidak hanya dilakukan di Tebuireng, tetapi juga secara serentak di 264 pondok pesantren lainnya di Jawa Timur, dengan total lahan yang dikelola mencapai 500 hektare. Program ini melibatkan jaringan komunikasi nasional untuk menghubungkan seluruh pesantren yang berpartisipasi.
Irwasum Polri, Komjen Pol. Dedi Prasetyo, menjelaskan bahwa program ini adalah bentuk kontribusi Polri dalam mendukung kedaulatan pangan Indonesia melalui sinergi dengan berbagai lembaga dan masyarakat.
Dalam acara simbolis di Pesantren Tebuireng, penanaman jagung dilakukan oleh Abah Warsubi, Komjen Dedi Prasetyo, serta para kiai dari pesantren-pesantren besar di Jombang dan Rais Aam PBNU, KH. Miftachul Akhyar.
Pada kesempatan ini, Polri juga menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dan bantuan sosial kepada Pesantren Tebuireng, yang diterima langsung oleh Gus Kikin.
Karo SDM Polda Jatim, Kombes Pol Ari Wibowo, melaporkan bahwa total luas lahan yang dikelola oleh Polda Jatim untuk ketahanan pangan nasional mencapai 209.587,85 hektare, termasuk lahan perhutanan sosial, lahan produktif, dan lahan pondok pesantren.
Komjen Dedi Prasetyo, yang juga ditunjuk sebagai Wakil Kapolri, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari target nasional penanaman jagung seluas 200.000 hektare pada kuartal ketiga 2025. Target total penanaman jagung hingga akhir tahun adalah 1 juta hektare, dengan harapan dapat mencapai produksi 4 juta ton jagung nasional.
Kegiatan ini menutup rangkaian acara yang berlangsung khidmat, sekaligus menjadi bukti bahwa pesantren tidak hanya berperan sebagai pusat pendidikan, tetapi juga garda depan dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia.













