Upacara Hari Pendidikan Nasional dilaksanakan di lapangan Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) Jombang dihadiri perwakilan Pelajar, Mahasiswa, Guru, dan jajaran Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, berlaku sebagai Pembina Upacara oleh Pj. Bupati Jombang Sugiat S.Sos. M.Psi. T.
Pada peringatan HARDIKNAS (Hari Pendidikan Nasional) di Kabupaten Jombang (2/05/2024) oleh seluruh Pegawai Pemerintah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, para Guru dan Kepala Sekolah, dilakukan dengan upacara di lapangan Kabupaten Jombang.
Upacara yang diiringi langsung oleh Paduan Suara dan Tim Korsik Pemkab Jombang ini dimulai pukul 08.00 WIB dan berlangsung secara khidmat.
Dalam kesempatan ini Pj. Bupati Jombang selaku Pembina Upacara dalam amanatnya membacakan pesan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ; Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. bahwa Bulan Mei 2024 ini merupakan Bulan Merdeka Belajar, gerakan dan yang telah menjadi kurikulum pendidikan yaitu Kurikulum Merdeka. Merdeka Belajar merupakan dorongan untuk melaksanakan pendidikan dengan mengedepankan kolaborasi untuk terus melakukan inovasi sehingga tidak ada lagi belajar secara terpaksa dan memberatkan.
Sugiat, S.Sos., M.Psi., T. menambahkan pada penutup upacara HARDIKNAS 2024 kali ini, bahwa beliau berpesan terkait Program Pencapaian Rekor Muri dalam Tari Jaranan, beliau sangat mendukung karena ini merupakan bagian dari usaha pelestarian budaya. Namun telah terjadi miss komunikasi bahwa dalam pengadaan model Kuda Lumping atau Kuda Kepang sebagai atribut utama Tari Jaranan ini harus model asli.
Banyak yang menyampaikan bahwa hal ini memberatkan orang tua wali murid yang harus mencari ketersediaan barang tersebut hingga ke luar kota, dan yang terjadi adalah hukum pasar bahwa yang dulunya tidak laku tapi sekarang menjadi dicari oleh banyak orang maka harganya pun naik sampai Rp. 90.000,-.
Beliau menyampaikan langsung kepada jajaran Guru dan Kepala Sekolah yang hadir dalam upacara HARDIKNAS 2024 kali ini bahwa pesannya adalah bekerja menggunakan prinsip K3: Komunikasi, Koordinasi, dan Kolaborasi. Maka diminta dalam pengadaan atribut Kuda Lumping ini berasal dari bahan daur ulang yang dibentuk sendiri oleh siswa sehingga melibatkan kreativitas siswa dan guru di sekolah.
Kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan beliau menyampaikan secara langsung bahwa kreativitas dalam membuat Kuda Lumping nanti bisa dilombakan dan dinilai. Sehingga tidak ada lagi Program Pemerolehan Rekor Muri dengan Tari Kuda Lumping ini memberatkan dan tidak bernilai edukasi.
Ditemui di waktu yang berbeda, Senen, S.Sos. M.Si. mengiyakan tentang apa yang telah disampaikan oleh Pj. Bupati Jombang terkait dinilai dan dilombakannya kreativitas dalam membuat model atribut Tari Jaranan yaitu Kuda Lumping tersebut.