JAKARTA – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, menjalin kerja sama dengan Dewan Pengurus Pusat Lembaga Pembelajaran Qiroatil Qur’an Indonesia (DPP LPQQ Indonesia) untuk memberantas buta huruf Alquran di seluruh desa di Indonesia.
Menurut Yandri, langkah ini merupakan bagian dari komitmen untuk membangun desa secara non-fisik. Ia optimistis bahwa dengan kemampuan dasar membaca Alquran, masyarakat akan lebih terlindung dari masalah sosial seperti narkoba dan judi online.
“Alhamdulillah LPQQ hadir dalam rangka bersinergi dengan Kementerian Desa. Insyaallah ikhtiar kita ini akan membuahkan hasil,” ujar Yandri saat beraudiensi di Kantor Kemendes PDT pada Selasa (19/8/2025).
Mendes Yandri menyoroti angka buta huruf Alquran yang masih tinggi, mencapai 65 persen dari total penduduk desa. Hal ini dianggap sebagai masalah serius karena kemampuan membaca Alquran merupakan pondasi moral dalam membangun sumber daya manusia (SDM) desa. Oleh karena itu, memberantas buta huruf Alquran menjadi salah satu program prioritas Kemendes PDT, selain pembangunan infrastruktur dan penguatan ketahanan pangan.
Ketua Umum DPP LPQQ Indonesia, Mahbub Sholeh Zarkasyi, juga optimistis dengan kolaborasi ini. Ia yakin kerja sama ini akan membawa manfaat besar jika dilakukan secara serius dan berkelanjutan. “Kami berharap di dua periode Pak Menteri Desa ini akan tuntas. Kami harap 10 tahun kita bisa menekan sampai minimal 75 persen,” kata Mahbub.
Kerja sama ini akan dituangkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada September mendatang, yang akan memberikan landasan hukum bagi setiap langkah yang diambil oleh kedua belah pihak.












