Air Terjun Pah Koto, Permata Tersembunyi di Ujung Utara TTU

Di balik sunyinya Pegunungan Nefomasi dan Babnain, tersembunyi sebuah keajaiban alam yang belum banyak tersentuh: Air Terjun Pah Koto. Berada di Dusun Oelmuke Aplal, Desa Tasinifu, Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), air terjun ini menawarkan pemandangan spektakuler yang dibalut udara sejuk dan suasana alam yang masih perawan.

Untuk mencapainya, pengunjung harus menempuh perjalanan sepanjang 55 kilometer dari pusat kota Kefamenanu, dengan waktu tempuh sekitar dua jam menggunakan kendaraan roda dua atau empat. Jalur yang dilalui melewati kawasan Eban – Saenam – Fatuneno – Noepesu – Manusasi hingga Tasinifu dan Naekake, mempersembahkan panorama pegunungan yang menghipnotis, menjadikan perjalanan sebagai bagian dari petualangan.

Sebelum mencapai titik awal trekking, pengunjung disambut pemandangan spektakuler dari atas Bukit Bijaelesunan. Dari sini, wilayah Enclave Ambenu Timor Leste bisa terlihat dengan jelas, sekaligus menandai titik perbatasan antara Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Pilar batas negara berdiri tegak, menjadi saksi bisu persinggungan dua negara dalam keheningan alam yang damai.

Namun, pesona ini masih menyimpan tantangan. Dari Dusun Oelmuke, pengunjung harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 5 kilometer menuju air terjun. Jalurnya menantang, menyusuri medan berbatu dan menyeberangi sungai kecil. Belum adanya fasilitas umum seperti warung makan membuat para pelancong disarankan membawa bekal sendiri, serta memulai perjalanan sejak pagi, idealnya pukul 07.00 dari Kefamenanu.

Keindahan Air Terjun Pah Koto tak hanya dikenal oleh masyarakat lokal. Eksplorasi yang dilakukan oleh Komunitas Random Ramblers turut membuka mata banyak orang akan potensi wisata alam ini. Komunitas yang digerakkan oleh Filipus Benizi Lelan, S.E, Piter De Mello P. Dos Reis, S.E, Fransisco Jennery, dan Yakobus Kolo, S.P ini secara aktif menjelajahi dan mendokumentasikan keindahan-keindahan tersembunyi di TTU.

“Harapan kami, pemerintah dapat membantu memperbaiki akses jalan menuju Air Terjun Pah Koto agar lebih mudah dijangkau oleh semua masyarakat, baik dengan kendaraan maupun jalan kaki,” ungkap Fransisco Jennery, salah satu anggota komunitas.

Senada dengan itu, Filipus Benizi Lelan menegaskan komitmen komunitasnya, “Kami akan terus menjelajahi setiap tempat wisata di Kabupaten Timor Tengah Utara yang belum terekspos.”

Piter De Mello pun menambahkan, komunitas ini tidak hanya bertujuan mengeksplorasi, tetapi juga ingin membangun kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam. “Semoga komunitas ini terus tumbuh dan semangat menjaga serta mencintai alam, sekaligus mempererat tali persaudaraan,” ucapnya penuh harap.

Dengan keindahan yang dimilikinya, Air Terjun Pah Koto memiliki potensi besar menjadi destinasi wisata andalan di TTU. Dukungan pemerintah daerah untuk membangun akses jalan dan infrastruktur penunjang lainnya akan membuka peluang baru bagi sektor pariwisata dan ekonomi lokal. Dan siapa tahu, suatu hari kelak, tempat ini akan menjadi magnet bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

Penulis: KLAUDIUS A. SANBEIN, S.Pd.Editor: SNF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *