Ketua Pembina Yayasan Pemuda Torjek Peduli sekaligus Wartawan Media SO mengadakan sosialisasi dan pendampingan kepada Ikatan Nelayan Tradisional Desa Torjek Kecamatan Kangayan Sumenep tentang bahaya Destructive Fishing, bertempat di ruangan serba guna YPTP pada hari Minggu (5/5/2024).
![Foto: Kunjungan aktivis lingkungan dan terumbu karang dari Afrika Utara di Yayasan Pemuda Torjek Peduli.](https://salamolahraga.com/wp-content/uploads/2024/05/341c6e32-4465-4590-b4c1-6c962bb6f0af.jpeg)
Hidayaturrahman mengatakan,”Kegiatan ini rutin saya lakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak melakukan Destructive Fishing, yaitu kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan, alat atau cara penangkapan ikan yang dapat merusak sumberdaya ikan maupun lingkungannya, seperti menggunakan bahan peledak, bahan kimia, setrum, dan alat tangkap lainnya yang tidak ramah lingkungan di perairan Kepulauan Kangean khususnya di Desa Torjek, sebab dampaknya sangat kita rasakan,” ujarnya.
“Di perairan Desa Torjek ini sangat istimewa karena kekayaan lautnya yang luar biasa sehingga semua nelayan di Kepulauan Kangean (Kecamatan Arjasa, Kangayan, Sapeken) berkumpul melaut disini, bahkan nelayan Juwana Jawa Tengah dan Kalimantan juga melaut disini. Abrasi laut disini tiap tahun meningkat dari beberapa senti, sekarang di beberapa titik sudah mencapai bahkan 3 meter per tahun, jadi perlu kesadaran masyarakat jangan hanya terus menyalahkan pemerintah saja,” tambahnya.
“Beberapa kali saya melaporkan ke dinas terkait untuk melakukan penanganan serius tapi hasilnya nihil, dan saya menyampaikan kepada pemerintah pusat jangan mendengar cerita dari pihak tertentu saja dan hanya melakukan penanaman mangrove, karena di daerah Kangean Utara kontur pesisirnya itu berbatu dan mangrove sulit untuk tumbuh. Perlu adanya penelitian khusus tentang terumbu karang, karena menurut saya penyebab abrasi di Kepulauan Kangean karena filter arus dan ombak (terumbu karang) di perairan Utara Kangean sangat memperhatikan,” tutupnya.