Tondowulan Jombang – Stunting merupakan permasalahan serius yang senantiasa harus mendapatkan perhatian dari pemerintah. Sehingga pemerintah mengalokasikan anggaran guna mencegah dan penanganan stunting, baik dari Kementerian Kesehatan hingga Kementerian Desa ikut andil dalam sumbangsihnya mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting yang ada di tingkat desa, hingga terbentuk Rumah Desa Sehat (RDS) yang dalam pelaksanaannya mengidentifikasi jenis permasalahan yang terjadi di desa.
Hafid Wahyu Mauludin, S.Gz sebagai Tim Pakar Audit Kasus Stunting sekaligus ahli gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, saat melakukan audit stunting di desa Tondowulan kecamatan Plandaan (22/04/2024) , menyampaikan ada 4 desa di kabupaten Jombang yang akan diaudit salah satunya desa Tondowulan.
”Kami melakukan Audit Kasus Stunting didampingi oleh Satgas Stunting Kabupaten Jombang, PLKB Kecamatan Plandaan, ahli gizi dari Puskesmas Plandaan, Bidan Desa, Babinsa Desa Tondowulan, Pendamping Lokal Desa Tondowulan serta perangkat desa Tondowulan untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya kasus stunting yang terjadi di desa,” paparnya.
Lebih lanjut diutarakan dalam audit kasus stunting ditemukan indikasi penyebab secara langsung terjadinya kasus stunting yaitu asupan makanan yang bergizi serta seberapa balita tersebut mengalami sakit.
”Ada juga penyebab tidak langsung yaitu kondisi sanitasi, kondisi jamban serta pola asuh yang diberikan kepada balita itu sendiri,” ujarnya.
Besar harapan yang dicapai dalam Audit Kasus Stunting untuk menemukan cara/solusi penanganan untuk percepatan penurunan stunting sehingga muncul rekomendasi yang akan disampaikan kepada empat pakar diantaranya pakar ahli gizi, pakar ahli kesehatan, ahli kandungan dan ahli psikologi di kabupaten Jombang secara keseluruhan.
Fotografer: Risdin Fanani