Kebakaran terjadi di Pasar Inpres Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (21/2/2024) Pukul 20.15 wita.
Pemadam kebakaran dan Satpol PP Kabupaten TTS tanggap cepat berupaya memadamkan kobaran api dengan dibantu masyarakat, pengguna kios, serta pegawai UPT Pasar Inpres Soe.
Api akhirnya berhasil dipadamkan sehingga tidak menjalar ke kios lainya, tercatat ada 4 kios yang terbakar.
Penyebab kebakaran belum diketahui, karena pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan di lokasi kebakaran.
Salah satu Tokoh Masyarakat Jhony Army Konay yang juga Mantan Wakil Bupati Timor Tengah Selatan, saat ditemui wartawan di lokasi kejadian untuk meminta tanggapan tetapi belum bisa memberikan tanggapan banyak.
Namun Army meminta kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Naketrans, PLN, Polres dan unsur terkait di dalamnya bisa berkolaborasi untuk mensosiliasikan kepada masyarakat.
“Pemerintah dan unsur-unsur terkait harus berkolaborasi untuk mensosialisasikan tentang K3 (Kesehatan dan keselamatan kerja) ini juga bagian-bagian dari safety, alat pemadam ringan juga wajib disediakan karna ini adalah tempat pelayanan umum,” ujar Army.
Lanjut ia juga meminta kepada Pemda TTS dalam hal ini dinas sosial segera bersikap dan kepada pemilik wilayah kelurahan dan kecamatan agar segera berkordinasi, membuat berita acara tentang kronologi kebakaran dan segera melapor kepada dinas sosial.
Ia juga menyarankan kepada PT PLN Persero sebagai instasi yang berkewenangan terhadap kelistrikan di Indonesia khususnya Kab. Timor Tengah Selatan agar setiap bangunan mempunyai sertifikat layak operasi (SLO).
“Saya menyarankan kepada PLN yang mempunyai wewenang terhadap kelistrikan agar setiap instalasi walaupun tidak ada meteran listrik, seperti tempat pelayan umum ini wajib agar setiap bangunan yang dimiliki oleh pedagang dan pengusaha itu harus ada sertifikat layak operasi (SLO) yang dikeluarkan mitra dari pada PLN,” tutupnya.