Kegiatan study tour belakangan menjadi polemik baru di sekolah. Mulai dari adanya indikasi pungutan liar (pungli), kegiatan yang memberatkan bagi orangtua siswa hingga yang terakhir kecelakaan yang menimpa siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Apakah study tour harus?
Sebenarnya study tour bukan merupakan kegiatan wajib sekolah, sehingga tidak boleh dipaksakan. Ini sesuai dengan Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2023, satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Pengamat pendidikan Ubaid Matraji meminta sekolah untuk menghapus semua kegiatan yang diluar sekolah apalagi yang memungut dana dari siswa.
“Intinya semua kegiatan sekolah harus berkontribusi dengan pembelajaran di sekolah. Jangan membuat acara-acara yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan, dengan pembelajaran, justru memperberat orangtua,” ujarnya pada hari Minggu (12/05/2024).
Senada dengan Ubaid, Pengamat Pendidikan lainnya sekaligus Direktur Eksekutif Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) Indra Charismiadji menyarankan kegiatan widyawisata atau study tour dirancang secara akademis agar tidak mengorbankan siswa.
“Study tour harus didesain secara akademis, jadi memang untuk sesuatu yang bermanfaat dan punya nilai penting untuk anak-anak sekolah, bukan untuk jualan jalan-jalannya saja, tetapi memang lebih ke sesuatu yang secara akademis bermanfaat,” kata Indra di Jakarta (12/05/2024).
Sementara itu Pelaksana Harian Kepala Biro Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek Anang Ristanto menyatakan pihaknya bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sedang menindaklanjuti peristiwa kecelakaan bus di Subang yang menimpa pelajar SMK Lingga Kencana Depok. Anang menegaskan satuan pendidikan harus mengutamakan keselamatan murid dalam seluruh bentuk pembelajaran serta proses belajar dan mengajar yang dilakukan.
“Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga, teman-teman, dan seluruh warga sekolah yang kehilangan dan terkena dampak atas kejadian yang memilukan ini,” kata Anang.