Goa ini dinamakan Goa Gong karena konon goa ini dapat mengeluarkan suara seperti gong.
Goa ini terletak di Desa Kesawen Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo Jawa Tengah.
Goa Gong ini pada jaman dahulu digunakan untuk tempat bertapa dan juga sebagai tempat ibadah umat Hindu dan Budha di abad lX, X Masehi. Kebanyakan dari mereka berdoa disini untuk meminta kepada sang pencipta agar lahan pertaniannya menjadi subur.
Goa Gong terdiri dari beberapa ruangan, yakni ruang utama adalah tempat duduk/ bertapa dan didepannya ada meja tempat sesajian, kemudian terdapat lubang di dalam ada Yoni dan Lingga, sedangkan Yoni memiliki ceruk/ sumuran sebelah kiri dan kolam penadah. Ruang kedua ada tempat istirahat yang di sisi kiri seperti kursi memanjang dan di sisi kanan seperti tempat tidur, kemudian pintu jalan masuk berada di tengah.
Desi adalah juru pelihara generasi ke-2 yang meneruskan dari ayahnya bernama Hardi Santoso sejak 2015 hingga sekarang.
Goa Gong masuk dalam naungan Kebudayaan Pendidikan di bidang Kebudayaan yang dilindungi UU RI No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
Harapan dari juru kunci dan masyarakat setempat yaitu agar Goa Gong dapat dikembangkan lebih baik lagi dan bisa dijadikan obyek wisata nasional guna untuk meningkatkan kesejahteraan Desa Kesawen khususnya.