JAKARTA – Perusahaan teknologi raksasa, Apple, dikabarkan kehilangan $108 miliar (sekitar Rp1,6 triliun) dari nilai pasarnya tak lama setelah peluncuran iPhone 17. Penurunan drastis ini menjadi sorotan karena iPhone seri ganjil biasanya membawa inovasi besar dan sangat dinantikan oleh para penggemar.
Menurut konten kreator Bang Milenz di akunnya millenialzkece, alasan utama anjloknya nilai pasar ini adalah karena para investor melihat iPhone 17 minim inovasi. “Bahasa kasarnya itu iPhone 17 minim inovasi,” ujarnya.
Bang Milenz juga menyebut bahwa ekspektasi publik yang tinggi terhadap iPhone 17 runtuh, bahkan banyak yang menyamakan desainnya dengan ponsel Poco. Hal ini menjadi sinyal keras bagi Apple bahwa mereka harus segera melakukan inovasi signifikan.
Namun, di sisi lain, penurunan saham Apple ini juga disebabkan oleh dinamika jual beli berita yang umum terjadi di pasar saham, serta kekhawatiran akan permintaan pasar dan penurunan margin keuntungan.
Perdebatan Fitur dan Inovasi
Di media sosial, perdebatan mengenai fitur iPhone 17 pun ramai. Pemilik akun @MUFTI HAKIM mengklaim bahwa iPhone 17 sudah memiliki perubahan signifikan, seperti kemampuan merekam video 8K, refresh rate 120Hz, dan fitur dual recording.
Namun, komentar-komentar dari warganet lain menunjukkan fitur-fitur tersebut sudah ada pada ponsel merek lain yang lebih dulu rilis.
- Akun @Shiro menyebut, “Samsung s21u, udah bisa gak perlu ipon 17promax.”
- @Kelapa Muda menulis, “Dual recording Poco x3 pro gw sudah lama bisa wkwkwk.”
- Sementara itu, @Thomyorke menimpali, “Realme 8 jadul juga bsa dual record mah.”
Beberapa warganet pun memprediksi masa depan Apple. Ada yang menyamakan nasib Apple dengan Nokia, namun ada juga yang meyakini Apple akan tetap bertahan karena ekosistem yang sudah mereka bangun.
Sebuah saran menarik datang dari akun @ko*olbap yang menyarankan, “turunin harganya 2 juta pasti abis.” Hal ini menunjukkan bahwa harga produk Apple juga menjadi salah satu pertimbangan konsumen.












