Bandung – Di tengah ramainya pengadaan interior ruang kerja bupati dan wakil bupati Rp 2,2 miliar, Sahrul Gunawan justru mengeluhkan kerusakan di rumah dinasnya. Dia membagikan suasana rumah dinasnya yang mengalami kebocoran.
Kalau hujan nampak air dari atap kanopi rumah dinasnya yang bocor. Bahkan air tersebut dengan derasnya turun ke lantai hingga mengakibatkan genangan. Kemudian terlihat juga atap kanopi tersebut yang nampak bolong.
Dalam video tersebut terdengar seorang laki-laki memaparkan, ini liat para masyarakat/warga, kita lagi di rumah Dinas Wakil Bupati sampai ancur/rusak dan sampai sekarang selama dua tahun tidak ada realisasinya lagi dari Bupati, masa ini rumah Dinas orang kedua di Kabupaten Bandung keadaannya rusak seperti ini, Wakil Bupati bisa malu dong, menerima tamu dari mana-mana, tapi keadaan rumah dinasnya rusak seperti ini dan ini sebagai bukti kita hadirkan sebagian warga/masyarakat buat saksi, oleh karena itu nanti di tanggal 27 November kita akan mencalonkan atau mengusung Sahrul Gunawan untuk menjadi Bupati, tidak bisa diganggu gugat lagi.
Saat dikonfirmasi, Sahrul Gunawan membenarkan bahwa rumah dinasnya telah mengalami kerusakan. Bahkan, pihaknya telah mengajukan beberapa kali untuk perbaikan.
“Justru yang sekarang saya rasakan sendiri malah rumah dinas saya yang bocor. Sudah hampir dua tahun saya mengajukan perbaikan sampai saat ini belum ada realisasinya juga, bocornya sudah kayak air terjun itu, apalagi kalau musim hujan, hujan gede,” ujar Sahrul, saat dikonfimasi, Selasa (16/4/2024).
Sahrul mengaku terganggu dengan adanya kerusakan tersebut. Dia juga mengaku hingga saat ini belum ada upaya perbaikan oleh bawahannya.
“Agak mengganggu juga sebetulnya ya. Dan sampai saat ini saya juga tidak tahu kenapa di bagian umum itu tidak responsif masalah rumdin saya ya. Karena rumdin ini kan memang menjadi tempat pengganti sementara kantor dinas saya,” katanya.
Pihaknya juga sempat kaget dengan adanya anggaran interior ruang kerja Bupati dan Wakil Bupati yang mencapai Rp2,2 Miliar. Namun, menurutnya, hal tersebut mungkin telah dipikirkan sebelumnya.
“Makanya pas saya liat juga, beberapa hari ini kan lumayan ramai ya kabarnya, dengan anggaran segitu, wah lumayan juga ya. Mungkin memang terkait anggaran sudah ada placemennya, cuman kenapa masalah rumdin saya saja ga dibenerin. Bahkan itu kurang lebih dua tahun yang lalu,” ucapnya.
Sahrul menambahkan fasilitas tersebut hanya penunjang pekerjaan. Menurutnya bekerja saat ini bisa dilakukan dimanapun.
“Kalau bagi saya pribadi selama saya masih bisa melakukan kerjaan saya dirumah dinas, meski kondisinya juga begitu, atau juga diluar langsung di lapangan, karena toh saya juga sering mobile, apapun itu saya kira kita tetap bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Itukan sebenarnya hanya fasilitas penunjang saja,” tutupnya.