Kejuaraan beladiri campuran ONE PRIDE MMA TV ONE Seri 76 kembali menampilkan fighter-fighter muda bertalenta. Roy Martin Sitinjak pemuda kelahiran Pekanbaru Riau 21 tahun silam kembali tampil gemilang dipenampilan kedua kalinya. Hal ini tentunya menambah rekor bertandingnya dengan skor 2 kali main 2 kali menang. Bahkan atlit yang berjuluk the monkey king ini berhasil memaksa lawannya Daon Birawa menyerah dimenit-menit awal ronde dengan Teknik Rear Necked Choke.
Memiliki background beladiri silat dan wushu sanda tentara muda ini tampil agresif menyerang dengan pukulan dan tendangan diawal ronde namun diluar dugaan dia bisa menyelesaikan perlawanan Daon Birawa dengan Teknik kuncian RNC. Hal ini tentunya buah dari disiplin latihan dan jerih payahnya mempersiapkan diri berbulan-bulan di camp latihan. ALFA CAMP sebuah Camp pelatihan beladiri MMA, BJJ, Boxing dan Muaythai di Kota Pekanbaru Riau menjadi pilihannya untuk mempersiapkan pertarungan kali ini.
Dalam sesi wawancara Roy Martin Sitinjak mengucapkan terima kasih kepada Komandan DEN BEKANG 1 / 4 Pekanbaru Letkol CBA AMOS P. SIPAHUTAN, Pelatih ALFA CAMP Arjuna Sianturi, para sponsor dan semua pihak yang telah membantu persiapan dan keberangkatan ke Jakarta dan berharap semoga kedepan akan terus tampil dengan Teknik dan skil yang lebih baik lagi.
Arjuna Sianturi Pelatih sekaligus owner ALFA CAMP Pekanbaru menyampaikan suka cita dan rasa bangganya atas kemenangan yang diraih anak didiknya ini. Di Riau banyak talenta-talenta muda dalam dunia beladiri campuran tidak kalah dengan daerah lain, hanya saja kita di pulau sumatera pada umumnya kekurangan even beladiri campuran tidak seperti di Jakarta atau jawa yang sering menggelar event kejuaraan beladiri seperti One Pride MMA. Hal ini tentunya membuat fighter-fighter di pekanbaru harus mengeluarkan bujet lebih jika ingin bertanding saja harus pergi ke Jakarta ungkap pelatih yang juga mantan atlit one pride ini.