Gresik – Musim kemarau berdampak luas pada lahan pertanian di Kabupaten Gresik (Jatim). Hingga bulan Mei akhir ini tercatat total luas sawah yang kekeringan mencapai -+ 200 hektare (ha).
Anggota BPD Desa Ganggang Kecamatan Balongpanggang, Sudiono mengungkapkan bahwa kekeringan terjadi hampir seluruh wilayah Gresik terutama Desa Ganggang salah satunya.
“Tidak turun hujan selama sekitar satu bulan lebih ini, sehingga sawah-sawah yang berada di Desa Ganggang mengalami kekeringan, tanahnya meltek-meltek (retak-retak) bahkan tanaman padi sudah ada yang mulai menguning, mangkanya hari ini embung-embung sudah mulai dibuka untuk mengairi sawah mereka, karena warga sangat mengeluhkan kondisi cuaca tahun ini, yang biasanya masa tanam kedua ini dinantikan akibat dari masa tanam padi pertama hasilnya kurang bagus ditambah lagi kebutuhan Sepen atau Arisan Kampung sudah mulai dibuka,” kata Sudiono kepada wartawan SO di Gresik, Sabtu (25/5/2024).
Diperkirakan sawah warga di Desa Ganggang terancam gagal tanam, dan bahkan wargapun diperkirakan mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Kondisi ini sudah berkali-kali dirasakan warga sejak beberapa tahun terakhir.
Kekeringan persawahan warga juga dilaporkan mulai terjadi di beberapa kecamatan yang menjadi wilayah Lumbung Pangan Kabupaten Gresik antara lainnya di Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang.
Kini para petani hanya bisa pasrah sambil menunggu pembangunan bendungan Kali atau Sungai dan penambahan Embung atau Waduk agar air hujan tidak langsung habis alias kering dan warga berharap bisa menggarap tanam padi di sawah dua kali setahun.
Masyarakat berharap agar Pemerintah Desa dan Dinas terkait memahami keluhan warga dan warga sangat berharap segera terealisasi pembuatan bendungan Kali atau Sungai dan sekaligus penambahan Embung atau Waduk.














