Dalam rangka memperingati Hari Raya Gerejawi Paskah, Kenaikan Tuhan Yesus, dan Pentakosta tahun 2025, Gereja GMIT Efata So’E menyelenggarakan berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh jemaat dari delapan koordinator di bawah naungan gereja tersebut. Kegiatan berlangsung pada Selasa, 22 April 2025.
Berbagai perlombaan dan turnamen digelar, antara lain: Cerdas Cermat, Spot Paskah, turnamen tenis meja, turnamen catur, serta tarik tambang. Kegiatan ini menjadi wadah kebersamaan jemaat sekaligus ajang pembinaan karakter dalam semangat iman dan sportifitas.
Turnamen catur dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, sedangkan turnamen tenis meja akan digelar pada Sabtu, 26 April 2025 mendatang. Berdasarkan pantauan media ini, turnamen catur dipimpin oleh dua wasit nasional, yakni Melki Lena, WNP, dan Dominggus Mobubung, WNP.
Ketua Seksi Pertandingan, As Sole, kepada media ini menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sukacita dalam menyambut perayaan besar gerejawi. “Kegiatan ini diikuti oleh delapan koordinator, yaitu: Maranatha, Galilea, El Shaddai, Elim, Imanuel, Eklesia, Batukarang, dan Batu Penjuru,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Panitia, Yon Y. S. Boru, menjelaskan bahwa untuk tahun 2025, Majelis Jemaat Harian (MJH) GMIT Efata So’E membentuk panitia pelaksana yang dipercayakan kepada Koordinator Rajawali.
Yon juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran Polres TTS dan Kodim 1621 TTS atas dukungan pengamanan yang diberikan selama kegiatan berlangsung.
“Maka itu, atas nama panitia saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolres dan Dandim 1621 TTS atas perhatian dan atensinya,” ujar Yon.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wadah bagi jemaat, khususnya anak-anak dan remaja, untuk mengembangkan bakat dan minat dalam bidang olahraga. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi media pembelajaran, mempererat kasih, dan menanamkan nilai-nilai sportivitas dalam lingkungan gereja.
“Melalui pertandingan-pertandingan ini, anak-anak dapat belajar bersosialisasi, menjunjung tinggi sportifitas, serta saling menghargai satu sama lain, terlebih karena ini berlangsung dalam lingkungan gereja,” pungkasnya.