Belajar Kebudayaan Pesisir Melalui Film di Jatim Art Forum

Gebyar Jatim Art Forum (JAF) 2024 memasuki hari ketiga pada hari Jumat (6/12), di mana hari ketiga ini adalah harinya para sineas dan pelaku serta pegiat film.

Ada 6 film yang diputar di venue utama JAF di Gedung Nasional Indonesia (GNI).

Keenam film itu adalah Mirna dari Yayasan Gang Sebelah, Di Suatu Tempat, Dimana Pernah Ada Kita oleh Gresik Movie, Hitler Mati di Surabaya oleh Sinematografi UNAIR, Jingga oleh Daya Bersama Semesta Unggul, Saling Silang Sandal oleh Pesantren Sukorejo/Festival Film Santri, dan ditutup dengan Mat(A)hari di Atas Air oleh Ghuiral Hilanda Salfaragus.

Mengambil latar belakang suasana pantai pesisir Gresik tepatnya wilayah Lumpur, Mirna bercerita tentang seorang gadis dan ibunya yang dimusuhi keluarga ayahnya karena keluarga ayah Mirna menganggap pernikahan kedua orang tua Mirna telah menyalahi adat dan menentang leluhur yang mengakibatkan ayah Mirna meninggal dunia.

Sementara film Di Suatu Tempat, Dimana Pernah Ada Kita bercerita tentang beralihnya lahan pertanian menjadi pabrik di tengah target pemerintah untuk swasembada pangan, namun melalui persepsi dan pandangan anak-anak yang masih senang bermain di lahan kosong nan luas.

Hitler Mati di Surabaya bercerita tentang penjaga makam di mana disitu ada makam yang pernah sempat diisukan sebagai makam Hitler, salah satu tokoh penting pada perang dunia ke-2.

Film Jingga bercerita tentang seorang ibu yang merawat anaknya yang hobi melukis, sayangnya anak tersebut suka melukis di tembok yang membuat ayah anak tersebut sering marah.

Saling Silang Sandal bercerita tentang suasana Pondok Pesantren. Sementara di film terakhir Mat(A)hari di Atas Air bercerita tentang Mat seorang anak muda yang oleh sebagian warga nelayan dianggap memiliki kekurangan namun Mat sendiri justru memiliki mimpi besar sebagai kapten kapal, sebuah posisi puncak dalam strata pelayaran.

Para sineas muda Jawa Timur yang lolos dalam kurasi karya ini benar-benar mengeluarkan kemampuan maksimalnya dan menjadi tanda cerahnya masa depan sineas di Jawa Timur.

Penulis: BAMBANG SOERYANTOEditor: SNF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *