Universitas Borobudur kembali menggelar konferensi internasional bertajuk International Conference on Law, Social Science, Economics, and Education (ICLSEE) 2025 pada Senin, 24 Februari 2025. Konferensi ini merupakan agenda rutin yang telah dilaksanakan sejak tahun 2017 oleh Program Pascasarjana Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur.
Mengusung tema “Innovation for The Future: Functions and Impacts of AI in Law, Economics, Education and Social Sciences”, konferensi kali ini fokus pada integrasi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dalam berbagai bidang keilmuan. Tema ini dipilih sebagai respons atas perkembangan pesat teknologi AI yang berdampak signifikan terhadap hukum, ekonomi, pendidikan, dan ilmu sosial.
Direktur Pascasarjana Universitas Borobudur, Prof. Faisal Santiago, menyatakan bahwa konferensi ini menjadi wadah penting bagi para dosen, peneliti, dan mahasiswa untuk mendiskusikan serta mempresentasikan hasil penelitian terkini mereka. “Kegiatan ini juga bertujuan mendorong akademisi aktif menulis dan mempublikasikan karya ilmiah di level internasional,” ujarnya.
Universitas Borobudur, yang telah meraih akreditasi unggul, secara konsisten menyelenggarakan konferensi ilmiah berskala internasional dua kali dalam setahun sebagai bagian dari komitmennya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan budaya akademik yang berkelanjutan.
Dalam pelaksanaannya, konferensi ini turut menghadirkan narasumber terkemuka dari berbagai negara, termasuk Dr. Desy Ratnasari, Prof. Dr. Dileep Kumar, Irjen. Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, Assoc. Prof. Dr. Radin Firdaus B.R.B (Malaysia), Julie Simon Macariola, Ph.D (Filipina), Dr. Nico Irawan, S.S., M.Pd (Indonesia), dan Prof. Michael Hardy (Australia). Narasumber lainnya juga berasal dari Nigeria, Vietnam, dan Thailand, memperkuat karakter internasional dari forum ilmiah ini.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Borobudur Prof. Bambang Bernanthos menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menegaskan pentingnya acara seperti ini dalam membangun atmosfer akademik yang kuat di lingkungan kampus.
Sebagai bentuk penghargaan akademik, Universitas Borobudur akan memilih sepuluh karya ilmiah terbaik untuk diterbitkan di jurnal internasional terindeks Scopus. Karya ilmiah lainnya yang memenuhi standar juga akan diterbitkan di jurnal terindeks Copernicus serta jurnal nasional terakreditasi SINTA 1 dan SINTA 2 oleh RISTEK-BRIN.
Prof. Faisal menutup dengan menegaskan komitmen Universitas Borobudur untuk terus menyelenggarakan konferensi internasional setiap semester, sebagai bagian dari upaya menciptakan ekosistem akademik yang dinamis, produktif, dan berdaya saing global.












