JAKARTA — Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al-Adzkia Sentul Tembelang, Kabupaten Jombang, mengirimkan jajaran ustadz dan ustadzahnya untuk bergabung dalam Aksi Bela Palestina di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Minggu (12/10/2025).
Aksi yang dimulai pukul 05.30 WIB ini diselenggarakan oleh Aliansi Pemuda Palestina Indonesia dan dihadiri lebih dari 1.500 peserta dari berbagai organisasi Islam, aliansi mahasiswa, dan komunitas Muslim se-Indonesia. Acara ini dibuka oleh tokoh, termasuk Ahmad Heri Setyawan (Kang Aher).
Seruan agar Dunia Mengawal Genosida di Gaza
Presiden Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban, Dr. Ahed Abu Al Atta, menyambut kehadiran massa dengan haru. Ia menyoroti kondisi Gaza yang kian memburuk.
“Gaza saat ini dalam keadaan habis dan hanya meninggalkan mereka yang dengan kuat dan sabar bersembunyi di suatu tempat hingga turunnya eskalasi,” ujar Dr. Ahed saat konferensi pers. Ia menambahkan bahwa dunia harus mengetahui perang penghabisan yang terus terjadi ini.
Senada, pekerja seni yang juga mantan anggota DPRD DKI Jakarta, Wanda Hamidah, mengungkapkan bahwa eskalasi yang telah merujuk pada genosida ini harus dihentikan.
“Tidak cukup dengan gencatan senjata, tetapi kemerdekaan sepenuhnya Palestina harus diberikan,” tegas Wanda Hamidah.
Desakan Sikap Tegas ke Pemerintah
Para aktivis yang hadir dengan membawa replika bendera 153 negara pendukung Palestina menyuarakan desakan kepada pemerintah Indonesia. Mereka meminta Presiden Prabowo untuk tetap tegas dan semakin kuat menyatakan sikap dengan menghentikan kerja sama dengan Israel dan tidak memberikan izin produk negara zionis masuk ke Indonesia.
Meskipun gencatan senjata dilaporkan telah disetujui Israel dengan Amerika Serikat sebagai mediator, massa aksi menganggap dunia tetap harus mengawal sikap zionis ini. Mereka menyatakan bahwa Benjamin Netanyahu adalah penjahat perang dan menuntut agar Palestina segera merdeka jika suara mayoritas anggota PBB telah mengakuinya.
