Kasus Dugaan Penculikan Pasien Anak di RS Jombang: Pihak RS Justru Bantu Lancarkan Aksi Pelaku

Foto: Bocah malang yang diduga diculik dan terpisah dari ibu kandungnya.
Foto: Bocah malang yang diduga diculik dan terpisah dari ibu kandungnya.

Dalam minggu ini ramai menjadi perbincangan di warung kopi khususnya di Jombang Kota mengenai dugaan kuat penculikan pasien anak di RS terkemuka di Jombang.

Kejadian itu terjadi pada hari Kamis, 20 Februari 2025 lalu. Saat itu sang bocah malang tersebut sedang mengalami demam yang diduga tertular penyakit campak. Ibu korban (inisial R) membawa buah hatinya tersebut ke RS dan akhirnya diopname dengan harapan anaknya dapat cepat pulih dan dapat kembali bermain bersama.

Saat itu R sudah mengisi formulir RS tersebut dalam bagan privasi bahwa mereka TIDAK MENGIJINKAN pihak RS untuk memberi akses bagi keluarga dan lainnya untuk menengok dengan harapan agar dirinya bersama suami dapat konsentrasi untuk merawat sang anak.

Naasnya pada pukul 22.30 WIB di hari yang sama, ada segerombolan orang yang awalnya mengaku akan menengok korban namun saat di lokasi ternyata gerombolan tersebut memaksa membawa pergi sang bocah yang sedang dirawat dan masih dalam posisi terpasang selang infus di tangan.

Kedua orang tua pasien tersebut tidak bisa berbuat banyak karena gerombolan itu seakan mendapatkan restu dari pihak RS, dan justru sosok security RS yang harusnya melindungi dan mengamankan pasiennya justru diduga kuat bersekongkol dengan gerombolan orang yang membawa pasien anak tersebut pergi.

Patut diketahui salah 1 gerombolan terduga penculik tersebut adalah kerabat dari korban. Dan saat anak tersebut sudah dibawa pergi, security menjelaskan bahwa anak tersebut akan dipindah ke RS di Sidoarjo atas dasar arahan dari dokter, namun anehnya pihak RS tidak menjelaskan anak ini akan dibawa kemana oleh gerombolan orang tersebut dan tanpa persetujuan orang tua kandung pasien.

Anehnya pada berkas yang diterima oleh orang tua alasan pasien tersebut meninggalkan RS atas permintaan sendiri.

Saat dimintai pertanggung jawaban, pihak RS menjelaskan bahwa mereka akan bertanggung jawab dengan mengantarkan orang tua pasien ke rumah pamannya yang membawa kabur buah hatinya, sedangkan orang tua korban jelas-jelas butuh anaknya bukan butuh ketemu dengan gerombolan orang tersebut.

Dengan berlinang air mata orang tua korban mendatangi Polres Jombang untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Ia berharap masih ada keadilan di Jombang dan dirinya meminta dengan tulus kepada Bapak Kapolres Jombang untuk dapat membantu dirinya untuk mendapatkan buah hatinya kembali dari tangan gerombolan yang sudah mengambil paksa anaknya di RS tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga korban berencana akan menuntut pihak RS atas perlakuan yang diterimanya selaku orang tua dari pasien RS tersebut. “Mohon doanya yang terbaik, saya akan pertimbangkan bawa ke jalur hukum untuk RS tersebut, kalau perlu saya akan memohon bantuan kepada Bapak Prabowo Subianto untuk mendapatkan keadilan bagi keluarga saya terutama anak saya,” tandasnya.

Penulis: TIM S.OEditor: SD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *