BANGKINANG — Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar berencana memanggil manajemen RSUD Bangkinang untuk meminta klarifikasi terkait dugaan buruknya pelayanan pasien. Langkah ini diambil menyusul viralnya unggahan seorang warganet yang mengaku kecewa karena anaknya nyaris menjadi korban salah diagnosis di rumah sakit daerah tersebut.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kampar, Rinaldo Saputra (PKS), membenarkan rencana pemanggilan tersebut. Rapat klarifikasi dijadwalkan berlangsung pada November mendatang.
“Rencana akan kita panggil pada bulan depan,” ujar Rinaldo melalui pesan WhatsApp, Senin (27/10/2025).
Polemik ini mencuat setelah akun media sosial Fenti Juniza mengunggah keluhan di Facebook mengenai pengalaman keluarganya. Fenti mengaku kecewa karena pihak RSUD Bangkinang sempat menyarankan operasi usus buntu terhadap anaknya tanpa menyertakan hasil pemeriksaan yang jelas.
“Warning!!! Hati-hati kalau ke RSUD Bangkinang. Anak kami nyaris dioperasi paksa tanpa hasil pemeriksaan jelas. Hasil USG hanya berbentuk ketikan di komputer. Pelayanannya tidak memanusiakan manusia,” tulis Fenti dalam unggahan yang kini viral.
Fenti kemudian membandingkan hasil pemeriksaan. Jika di Bangkinang anaknya didiagnosis usus buntu kronis dan disarankan operasi, rumah sakit swasta di Pekanbaru mendiagnosis sang anak hanya mengalami sembelit ringan dan tidak memerlukan tindakan operasi.
Unggahan tersebut mendapat perhatian luas dan ratusan komentar dari warganet. Banyak yang mengaku mengalami hal serupa dan mendesak Bupati Kampar turun tangan langsung untuk memperbaiki kualitas layanan kesehatan di RSUD Bangkinang.












