Tato Iban Bejalai Dipamerkan di Kapuas Hulu, Upaya Pelestarian Filosofi Warisan Leluhur

KAPUAS HULU — Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII menggelar Pameran Karya Foto, Ekshibisi, dan Dialog Budaya “Tato Iban Bejalai” di Pasar Wisata Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Acara yang dibuka pada Sabtu (11/10/2025) ini berlangsung selama dua hari hingga Minggu (12/10/2025) dan terbuka untuk umum.

Pameran ini menampilkan seni tato tradisional Suku Iban yang sarat akan makna dan filosofi kehidupan. Tato Iban dikenal dengan istilah Bejalai, yang merujuk pada perjalanan spiritual atau mencari pengalaman untuk mencapai kedewasaan.

Simbol Identitas dan Perjalanan Hidup

Menurut Klaudius Kudi, salah satu narasumber, tato Iban jauh dari sekadar hiasan tubuh; tato merupakan simbol perjalanan hidup dan identitas diri.

“Setiap tato punya cerita dan nilai tersendiri. Lewat kegiatan ini kita bisa mengenalkan kembali makna budaya Iban kepada generasi muda,” ujarnya.

Kegiatan ini melibatkan sejumlah narasumber, antara lain Klaudius Kudi, D. William, dan Andreas Verro, serta menampilkan seniman tato seperti Verdinandus Muling, Agustinus Susarleo Apat, Panggau Tattoo, dan Rata Tatuk.

Alberto D. Prawira selaku penyelenggara mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi upaya nyata untuk menjaga warisan budaya leluhur.

“Kami ingin masyarakat melihat tato tradisional Iban sebagai kebanggaan budaya, bukan sekadar tren,” katanya.

Pameran “Tato Iban Bejalai” diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan apresiasi yang kuat terhadap kekayaan budaya Suku Iban di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia.

Penulis: RONY SETIAWANEditor: SNF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *