Pembunuhan Brutal di Aceh Tenggara: Lima Orang Tewas, Satu Luka Parah

Aceh Tenggara, 16 Juni 2025 — Peristiwa pembunuhan sadis mengguncang warga Kecamatan Babul Rahmah, Kabupaten Aceh Tenggara, pada Senin (16/6) dini hari. Dalam insiden berdarah tersebut, lima orang ditemukan tewas dan satu korban lainnya mengalami luka berat akibat sabetan senjata tajam.

Tragedi ini terjadi di dua desa berbeda, yakni Desa Rambung Tubung dan Desa Uning Sigugur, yang letaknya berdekatan. Korban terdiri dari anak-anak, perempuan, hingga lanjut usia, membuat kasus ini menjadi sorotan tajam masyarakat dan aparat penegak hukum.

Identitas Korban:

  1. Elvi (16 tahun) – Petani, warga Desa Rambung Tubung (Meninggal dunia)

  2. Laura (16 tahun) – Petani, warga Desa Uning Sigugur (Meninggal dunia)

  3. Nayan (50 tahun) – Petani, warga Desa Uning Sigugur (Meninggal dunia)

  4. Pajeri (2 tahun) – Balita, warga Desa Rambung Tubung (Meninggal dunia)

  5. Dayat (26 tahun) – Petani, warga Desa Uning Sigugur (Luka berat, tangan putus)

  6. Matiah (51 tahun) – Warga Desa Rambung Tubung (Luka bacok di bagian kepala)

Kepolisian Resor Aceh Tenggara saat ini tengah melakukan penyelidikan intensif di lokasi kejadian. Garis polisi telah dipasang, dan sejumlah saksi mulai diperiksa. Motif pembunuhan belum terungkap, namun polisi belum menutup kemungkinan adanya latar belakang dendam, gangguan jiwa, atau motif ekonomi.

“Kami masih mengumpulkan keterangan dari para saksi serta melakukan olah TKP. Tim forensik juga telah dikerahkan untuk membantu proses identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut,” ujar salah satu pejabat di Polres Aceh Tenggara yang enggan disebut namanya.

Imbauan Kepada Masyarakat

Pihak berwenang mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan spekulasi atau informasi yang belum terverifikasi demi menjaga kondusivitas wilayah.

“Kami minta masyarakat tidak terprovokasi dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian,” tambahnya.

Pemerintah daerah dan Dinas Sosial setempat juga telah turun tangan memberikan pendampingan serta bantuan kepada keluarga korban.

Kasus ini masih terus berkembang dan menjadi perhatian serius, mengingat tingkat kekejamannya serta dampak psikologis yang ditimbulkan terhadap masyarakat sekitar.

Penulis: ISMAWAN FAHMI, S.Pd.IEditor: SNF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *