Ketua Ormas Sabang Merah Tolak Program Transmigrasi di Sintang, Ancam Gerakan Massa

Sintang, Kalimantan Barat, 6 Juli 2025 — Ketua Ormas Sabang Merah, Petrus, menyatakan penolakan tegas terhadap program transmigrasi ke Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Sintang. Dalam pernyataannya, ia mengancam akan menggerakkan aksi besar-besaran apabila program tersebut tetap dilanjutkan oleh pemerintah.

“Saya, Petrus Sabang Merah, menolak program transmigrasi, terkhususnya di Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Sintang,” tegasnya pada Minggu (6/7).

Petrus menilai program transmigrasi berpotensi menimbulkan konflik, baik terkait pertanahan, sosial, maupun budaya. Ia mengungkapkan kekhawatiran akan tergesernya hak-hak masyarakat adat Dayak dan rusaknya tatanan budaya lokal akibat kehadiran pendatang baru.

“Yang pertama berkaitan dengan konflik tanah di kalangan masyarakat. Selanjutnya juga berdampak negatif terhadap lingkungan dan budaya lokal. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa arus transmigrasi yang masif bisa mengikis nilai-nilai kearifan lokal serta menimbulkan ketimpangan sosial di tengah masyarakat.

“Transmigrasi dapat memperparah kemiskinan dan memicu konflik sosial karena masyarakat adat belum siap bersaing dengan pendatang dari luar,” lanjut Petrus.

Sebagai solusi, ia mendesak pemerintah untuk lebih fokus pada pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal. Termasuk di dalamnya adalah peningkatan sumber daya manusia, perbaikan infrastruktur, jaringan internet, dan listrik di kampung-kampung adat.

“Pemerintah sebaiknya memperhatikan masyarakat lokal, bukan menambah jumlah transmigran. Cukup transmigrasi yang sudah ada saja,” tegasnya.

Petrus juga mengimbau agar pemerintah bersikap bijak dalam mengambil keputusan strategis terkait transmigrasi, agar tidak menimbulkan ketegangan atau konflik horizontal di Kalimantan Barat.

“Jangan sampai program ini justru memicu konflik besar dan membuat ketidaknyamanan di Kalimantan,” pungkasnya.

Penulis: ADREANEditor: SNF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *