TANJUNGPINANG — Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, sebagai komitmen untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Program ini bertujuan memperkuat tata kelola destinasi yang bersih dan sehat dengan pendekatan kolaboratif.
Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Transformasi Digital dan Inovasi Pariwisata, Masruroh, menyatakan bahwa Pulau Penyengat dipilih karena perannya sebagai situs cagar budaya nasional dan komitmen masyarakat dalam pelestarian lingkungan.
“Gerakan Wisata Bersih bukan sekadar simbol, melainkan solusi nyata dalam pengelolaan destinasi melalui pendekatan pentahelix,” ujar Masruroh, yang akrab disapa Iyung, pada Selasa (12/8/2025).
Kegiatan yang dilaksanakan pada 30 Juli 2025 ini melibatkan sekitar 519 peserta, termasuk perwakilan Kemenpar, Pemerintah Provinsi Kepri, dan pelaku pariwisata. Selain bersih-bersih, peserta juga mengunjungi pelaku UMKM produk kreatif dan kuliner di Pulau Penyengat. Total 2 ton sampah berhasil dikumpulkan dan diproses di TPS3R setempat.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau, Luki Zaiman Prawira, berharap GWB dapat mendorong terciptanya sustainable tourism dan pariwisata regeneratif di Pulau Penyengat.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menambahkan bahwa inisiatif ini sejalan dengan program pemerintah Presiden Prabowo Subianto yang menekankan tata kelola lingkungan, penguatan peran UMKM, dan pembangunan pariwisata berkelanjutan.












