SINGKIL UTARA – Kelompok organisasi Rubek Pasi (Rumah Besar Komunitas Penggiat Alam dan Restorasi) di Aceh Singkil kembali melakukan penanaman sayur, melanjutkan program Floating Farm (pertanian terapung) yang telah berhasil. Inovasi ini dicanangkan sebagai solusi ketahanan pangan di tengah semakin menyempitnya lahan pertanian.
Koordinator Lapangan Rubek Pasi, Aldi Maulana, mengatakan bahwa banyaknya masyarakat yang menanam kelapa sawit membuat lahan di Aceh Singkil semakin terbatas.
“Kami dari organisasi Rubek Pasi berinovasi untuk menciptakan sebuah program untuk ketahanan pangan,” kata Aldi, Jumat (26/9/2025).
Program floating farm yang berdiri sejak 30 Desember 2023 ini telah berhasil panen sayur kangkung. Pada Jumat pekan lalu, kelompok tersebut memulai penanaman untuk yang kedua kalinya.
Aldi berharap inovasi ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat setempat. Ia mencontohkan, hanya dengan modal bambu dan tali, masyarakat sudah dapat membuat floating farm tanpa harus bergantung pada lahan darat yang dikhawatirkan habis berganti kebun sawit.













