Diduga Jadi Korban Penipuan Rp250 Juta Seleksi Polri, Warga Pandeglang Minta Kapolda Banten Bertindak

SERANG — Seorang warga bernama Wasih, orang tua calon peserta seleksi kepolisian, diduga menjadi korban penipuan oleh pimpinan salah satu Pondok Pesantren di Pandeglang berinisial KH. Apipudin. Pelaku diduga mengiming-imingi korban dapat meloloskan anaknya menjadi anggota kepolisian dengan imbalan sejumlah uang.

Berdasarkan keterangan Wasih, peristiwa ini bermula pada tahun 2022, ketika KH. Apipudin menawarkan bantuan, mengaku memiliki jaringan di lingkungan internal Polri, dan meminta uang untuk “biaya administrasi dan pengurusan”.

Wasih mengaku telah menyerahkan total keseluruhan uang sebesar Rp250.000.000 (dua ratus lima puluh juta rupiah) kepada pelaku.

“Saya percaya karena dia meyakinkan bisa bantu masuk kepolisian. Uang itu hasil kerja keras kami, tapi sampai sekarang tidak ada kabar,” ujar Wasih dengan nada kecewa.

Total Kerugian dan Bukti Transaksi

Wasih memaparkan dua kali transaksi yang masih memiliki bukti kuat:

  1. 3 Juni 2022: Penyerahan uang tunai sebesar Rp145.000.000, disertai bukti kwitansi.
  2. 6 April 2023: Transfer sebesar Rp25.000.000 ke rekening pelaku.

Meskipun total bukti yang tersisa mencapai Rp170 juta, Wasih menegaskan total uang yang telah diserahkan adalah Rp250 juta, sementara bukti transfer tambahan hilang dari telepon genggamnya.

Hingga saat ini, janji pelaku untuk meloloskan anak korban tidak pernah terwujud. Oknum pimpinan pesantren tersebut kini dilaporkan menghindar dan sulit dihubungi sejak akhir tahun 2023.

Wasih pun meminta Kapolda Banten agar dapat menindaklanjuti laporan terkait dugaan penipuan ini dan mengusut tuntas pelaku yang beralamat di Kp. Kadulambur, Desa Batubantar, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.

Perbuatan oknum tersebut dapat dikategorikan sebagai tindak pidana penipuan sesuai Pasal 378 KUHP, dengan ancaman pidana penjara paling lama empat tahun. Kasus ini diharapkan segera ditangani pihak berwenang di bawah pengawasan Polda Banten guna mencegah korban lainnya.

Penulis: AHMAD MUAENUDINEditor: SNF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *