GRESIK – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani secara tegas menyuarakan kembali pentingnya pemberian subsidi pupuk untuk sektor perikanan. Tuntutan ini disampaikan langsung kepada Anggota Komisi IV DPR RI periode 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S., yang juga merupakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI.
Pertemuan yang dihadiri jajaran ahli DPR RI tersebut berlangsung di Graita Eka Praja, Gresik, pada Kamis (30/10/2025).
Bupati Yani menegaskan, kebutuhan akan subsidi pupuk, khususnya jenis SP-36, adalah kunci untuk mendongkrak produktivitas tambak di Gresik, yang selama ini dikenal sebagai salah satu lumbung bandeng terbesar di Jawa Timur.
“Kalau subsidi pupuk, khususnya SP-36, bisa diberikan kembali mulai tahun 2026, saya yakin produktivitas tambak bandeng kita akan meningkat tajam. Ini akan berpengaruh langsung pada kesejahteraan petambak dan ketahanan pangan nasional,” tegas Bupati Yani.
Payung Hukum Pesisir hingga SPBN Diperluas
Selain isu pupuk, Bupati Yani juga menyoroti urgensi payung hukum di wilayah pesisir, termasuk regulasi desalinasi air laut untuk kebutuhan industri.
Bupati juga menceritakan keberhasilan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Campurejo yang dikelola Gresik Migas. Sejak diresmikan pada 2022, SPBN ini mencatat omzet 14 kiloliter per hari dan terbukti menekan biaya operasional nelayan secara signifikan.
“SPBN ini menjadi napas baru bagi nelayan kita. Persoalan BBM yang dulu sulit, kini sudah terjawab. Pemerintah hadir untuk memastikan nelayan tidak lagi bekerja dalam tekanan biaya tinggi,” ungkapnya.
Rencananya, SPBN serupa akan dibangun di Kecamatan Ujungpangkah pada 2026 untuk memperluas jangkauan layanan.
Gresik Jadi Model Agro-Maritim Berkelanjutan
Sementara itu, Prof. Rokhmin Dahuri menilai Kabupaten Gresik memiliki posisi strategis untuk menjadi model pembangunan agro-maritim berkelanjutan di Indonesia.
Menurutnya, Gresik memiliki “modal dasar pembangunan” yang lengkap berkat kombinasi kekuatan industri, perikanan, dan sumber daya manusia yang kompeten.
“Dengan tata kelola yang baik dan kolaborasi yang solid, Gresik bisa menjadi contoh kabupaten pesisir modern yang memadukan industrialisasi dengan keberlanjutan sumber daya laut,” ujar Prof. Rokhmin, menekankan pentingnya sinergi penta-helix (pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media).
Sebagai informasi, Gresik merupakan sentra budidaya bandeng nasional. Pada 2024, produksi bandeng Gresik menyumbang 55,37% dari total produksi Jawa Timur dan 11,4% dari skala nasional. Kawasan Kampung Bandeng Desa Pangkah Wetan bahkan menjadi percontohan pengembangan Techno Park Minapolitan.













