Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) menggelar Dialog Nasional bertajuk “Darurat Korupsi dalam Kajian Hukum dan Politik” di Jakarta. Acara ini juga dirangkaikan dengan buka puasa bersama serta santunan anak yatim.
Ketua Umum Depinas SOKSI, Ir. Ali Wongso Sinaga, menegaskan keyakinannya terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam pemberantasan korupsi. “Saya percaya pada Prabowo karena keyakinan Gus Dur yang menyebutnya sebagai pemimpin bersih, serta pandangannya bahwa Indonesia bisa bubar pada 2030 jika tidak ada perbaikan,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Depinas SOKSI, Dr. Ilyas Indra, menyoroti semakin maraknya skandal korupsi yang mengancam stabilitas hukum dan politik. Sementara itu, Dr. Robi Sugara dari UIN Jakarta mengungkapkan keterlibatan oknum dari KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan sebagai hambatan utama pemberantasan korupsi.
Pakar hukum Sandy Nayoan, S.H., M.H., menekankan pentingnya reformasi hukum, terutama dalam seleksi aparat penegak hukum. “Indonesia membutuhkan regulasi baru untuk memperketat rekrutmen penegak hukum di masa darurat korupsi,” katanya.
Depinas SOKSI berharap dialog ini mendorong sinergi dalam pemberantasan korupsi, termasuk percepatan pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset.
