PT Balad Group resmi memulai budidaya rumput laut di beberapa teluk perairan Pulau Kangean, dengan luas lahan mencapai 50.000 hektare. Dengan skala tersebut, pemilik PT Balad Group, HRM Khalilur R. Ab.S KP. Krendo Panulahar atau yang akrab disapa Gus Lilur, optimistis mampu menjadikan perusahaannya sebagai pembudidaya rumput laut terbesar di dunia.
“Dahsyat! Hanya satu kata itu yang terucap dari mulut saya ketika Direksi Bandar Laut Dunia Grup mempresentasikan agenda budidaya rumput laut. Ternyata, cashflow-nya jauh lebih hebat dibanding tambang batu bara, apalagi tambang nikel. Tidak ada apa-apanya! Setelah presentasi itu, saya langsung memutuskan untuk ekspansi besar-besaran ke usaha budidaya rumput laut,” ujar Gus Lilur dengan penuh keyakinan.
Ekspansi Pasar ke 9 Negara
Sebagai langkah strategis, Gus Lilur berencana melakukan kunjungan bisnis ke sembilan negara pada April mendatang untuk memperluas pemasaran rumput laut, serta tiga negara khusus untuk pemasaran lobster.
Target Pasar Lobster:
- China
- Jepang
- Amerika Serikat
Target Pasar Rumput Laut:
- China
- Jepang
- Amerika Serikat
- Eropa
- Korea Selatan
- Australia
- Thailand
- Malaysia
- Singapura
Namun, kunjungan ini tidak hanya untuk memperluas pemasaran rumput laut dan lobster, tetapi juga mencakup dua sektor utama industri perikanan, yaitu perikanan budidaya dan perikanan tangkap.
“Fokus utama kontrak jual beli yang saya kejar adalah lobster dan rumput laut. Saya akan datang ke sembilan negara dengan satu identitas: pemilik budidaya rumput laut terbesar di dunia dengan 50.000 hektare lahan,” tegas Gus Lilur.
Misi Mengangkat Martabat Nelayan Indonesia
Gus Lilur menegaskan bahwa dengan kapasitas produksi yang besar, PT Balad Group dapat menarik perhatian para pengusaha rumput laut global dan memastikan posisi Indonesia sebagai pemain utama di industri ini.
“Nelayan laut Nusantara tidak boleh inferior di hadapan pembeli rumput laut dari negara mana pun. Saya hadir ke sembilan negara membawa kebanggaan Indonesia sebagai negara ekuator khatulistiwa. Bangga ber-Indonesia!” pungkasnya.
Dengan optimisme dan langkah strategis yang diambil, PT Balad Group bertekad menjadikan Indonesia sebagai pusat industri rumput laut dunia, sekaligus meningkatkan kesejahteraan para nelayan lokal.














