Hadiri Haul Akbar Syekh Maulana Maghribi, Warga Batang Keluhkan Kondisi Jalan

BATANG – Setiap tahun, Desa Wonobodro, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, menjadi pusat perhatian saat ribuan peziarah dari berbagai penjuru memadati lokasi Haul Akbar Syekh Maulana Maghribi. Namun, ironisnya, warga setempat kini menyuarakan keluhan serius: jalan menuju lokasi wisata religi tersebut dinilai sebagai “jalan menuju kesulitan” akibat kondisi infrastruktur yang buruk.

Keluhan tersebut disampaikan oleh Ahmad Rohim, perwakilan warga Wonobodro, dalam acara Sambang Desa Cokro, Kecamatan Blado. Ia meminta perhatian serius Pemerintah Daerah (Pemda) terkait kondisi jalan sempit dan lahan parkir yang minim yang selalu menjadi momok menjelang acara besar tersebut.

Jalan Sempit dan Minim Lahan Parkir Jadi Momok

Ahmad Rohim menjelaskan, masalah utama yang mendesak adalah pelebaran jalan. Dari total 2,5 kilometer jalan yang idealnya harus dilebarkan, masih tersisa sekitar 1.500 meter yang belum tersentuh pelebaran.

“Jalan sempit ini sangat menyulitkan, apalagi saat haul. Kami sudah sering mengajukan, tapi belum terealisasi,” katanya.

Kesulitan semakin bertambah parah dengan kondisi lahan parkir. Aset milik Pemda, yakni Eks Bengkok Guru seluas 3,6 hektare, ternyata hanya dimanfaatkan optimal seluas 1 hektare. Saat Haul Akbar, area parkir yang tidak memadai ini memaksa kendaraan-kendaraan untuk tumpah ruah ke badan jalan.

“Kalau mobil masuk waktu haul, tidak bisa dipakai. Akhirnya mobil semuanya parkir di jalan. Ini membuat akses masuk keluarnya sopir dan pejabat di Wonobodro sangat sulit sekali,” ungkapnya, berharap aspirasi ini menjadi prioritas mutlak sebelum gelaran haul tahun depan.

Bupati Akui Masalah dan Minta Bersabar

Menanggapi keluhan warga, Bupati Batang M. Faiz Kurniawan mengakui bahwa perbaikan infrastruktur jalan memang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Pemda.

“Saya mengakui, masih banyak masukan infrastruktur jalan. Pak, dalane rusak, dalane ini, pelan-pelan kita perbaiki,” tegas Bupati Faiz.

Bupati Faiz menjelaskan bahwa perbaikan infrastruktur dilakukan secara bertahap mengingat kebutuhan anggaran yang sangat besar, yang ia sebut bisa mencapai ratusan hingga satu triliun rupiah. Ia mencontohkan beberapa titik jalan yang sudah mulai diperbaiki, seperti jalur dari Wonotunggal ke Bandar yang menuju Blado sudah dilakukan pengaspalan ulang.

Ia juga menambahkan komitmen pembangunan jalur Bandar-Gerlang, yang diharapkan dapat menjadi shortcut utama ke Dieng. “Bandar-Gerlang tahun depan insyaallah kita tambah Rp6 Miliar. Jadi, orang kalau mau ke Dieng sudah insyaallah akan pilih lewat Batang,” tutupnya, seraya meminta masyarakat untuk bersabar.

Penulis: HERMAYAEditor: SNF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *