GRESIK – Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, meninjau langsung lokasi banjir di Desa Glindah, Kecamatan Kedamean, pada Jumat (14/11) pagi. Kunjungan ini dilakukan menyusul jebolnya tanggul Kali Lamong selebar kurang lebih tiga meter, yang menjadi pemicu utama luapan banjir di wilayah tersebut.
Wabup Alif menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terus bergerak cepat melakukan penanganan darurat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial. Ia juga memastikan bahwa perbaikan tanggul akan dilakukan secara permanen agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Sebelumnya sudah kita perbaiki, namun jebol lagi. Begitu air benar-benar surut, alat berat akan masuk dan tanggul ini akan kita permanenkan,” ujar Wabup Alif.
Wabup Alif menambahkan bahwa kondisi banjir saat ini sebagian besar sudah mulai surut, tinggal sekitar 10–20 sentimeter. “Jika hari ini tidak hujan, insyaallah bisa surut total dan perbaikan segera dimulai,” tambahnya.
Kerugian dan Dampak Banjir
Berdasarkan laporan resmi Pusdalops BPBD Kabupaten Gresik, banjir terjadi sejak Rabu (12/11) pukul 04.00 WIB akibat hujan berintensitas tinggi, drainase yang tidak memadai, serta meluapnya Kali Cermen. Banjir melanda beberapa kecamatan, yaitu Benjeng, Menganti, dan Kedamean.
Di Desa Glindah, jebolnya tangkis aliran Kali Cermen mengakibatkan genangan di jalan lingkungan serta menenggelamkan kurang lebih 70 hektare persawahan. Meskipun terjadi di beberapa titik, tidak ada laporan korban jiwa.
Sejumlah kawasan permukiman di Kecamatan Menganti, seperti Perumahan Oma Indah, Maharaja, dan Graha 2, juga terdampak dengan genangan bervariasi antara 10 hingga 60 sentimeter. Satu tenda darurat telah didirikan di Dusun Bibis, Desa Beton, untuk menampung warga yang dievakuasi.
Bantuan Logistik dan Mitigasi Struktural
Hingga kini, BPBD bersama pemerintah desa dan kecamatan masih melakukan pemantauan, penyedotan air, evakuasi terbatas, serta penyaluran bantuan logistik. Dinas Sosial Gresik juga telah mendirikan dapur umum di Balai Desa Domas sejak kemarin untuk memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan makanan siap saji setiap hari.
Pemerintah Kabupaten Gresik menegaskan komitmen untuk mempercepat pemulihan di wilayah terdampak dan melakukan langkah mitigasi struktural agar masyarakat lebih terlindungi pada musim penghujan.
“Prioritas kita sekarang adalah memastikan keselamatan warga dan memperbaiki tanggul secara permanen agar lebih kuat menghadapi debit air di masa depan,” tutup Wabup Alif.













