Kendari, 29 Juni 2025 — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mencatat sebanyak 402 jiwa atau 103 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di wilayah Kali Wanggu, Kelurahan Lepo-Lepo, Kota Kendari.
Kepala BPBD Kota Kendari, Cornelius Padang, menyampaikan bahwa banjir menggenangi permukiman warga dengan ketinggian air mencapai 180 sentimeter. Warga terdampak tersebar di empat RT, yakni RT 01, 10, 12, dan 14.
“Banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kota Kendari dalam beberapa hari terakhir,” ujar Cornelius saat ditemui di lokasi, Minggu (29/6).
Selain di Kali Wanggu, BPBD juga mencatat adanya bencana banjir dan tanah longsor di beberapa titik lain, namun korban terdampak terbanyak berada di wilayah Kali Wanggu.
“Sampai sore ini, kami fokuskan penanganan di Wanggu. Pengungsian juga kami buka di sini karena jumlah korban cukup banyak dan air masih menggenangi rumah warga,” lanjutnya.
Untuk membantu korban, BPBD Kota Kendari telah mendirikan tiga posko pengungsian yang berasal dari Kementerian Sosial, BPBD Provinsi Sultra, dan BPBD Kota Kendari.
“Kami berharap cuaca segera membaik, curah hujan mereda, sehingga warga bisa kembali ke rumah masing-masing,” kata Cornelius.
Selain tempat pengungsian, pihak BPBD juga menyediakan perbekalan makanan siap saji agar warga tidak kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari selama masa tanggap darurat.
“Setiap hari kami pastikan makanan tersedia. Masyarakat tidak perlu repot memasak, karena proses memasak dilakukan oleh tim di lapangan,” tutupnya.