Ritual Mistis Suku Son: Doa dan Gosok Jagung untuk Tolak Bala

Suku Son di Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, melaksanakan ritual adat tahunan yang unik dan penuh makna, yaitu Usa Pen Feu. Ritual yang digelar Jumat (07/03/2025) ini secara harfiah berarti “menggosok jagung baru”. Acara ini merupakan ungkapan syukur atas panen jagung yang berhasil mereka raih, khususnya jagung yang ditanam memanfaatkan air hujan sebelum musim kemarau tiba.

Ritual Usa Pen Feu dilaksanakan di Batu Pemali, sebuah batu adat yang menjadi situs sakral bagi Klan Son di Pah Kuanek, Desa Bisafe, Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara. Batu Pemali menjadi saksi bisu atas berlangsungnya tradisi turun-temurun ini.

Ritual ini melibatkan proses menggosok jagung baru di pusar dan testa (kulit jagung). Tindakan ini bukan sekadar simbolis, melainkan diyakini sebagai bagian penting untuk membersihkan dan mensucikan jagung sebelum dikonsumsi. Menurut kepercayaan masyarakat Son, proses penggosokan ini bertujuan untuk menolak bala dan penyakit yang mungkin menyerang klan.

Tua Fefa Benediktus Son, tokoh adat yang memimpin ritual, memanjatkan doa dan syair yang khidmat kepada Tuhan Yang Maha Esa, alam semesta, dan leluhur. Doa-doa tersebut berisi permohonan atas berkah, kesehatan, dan kemakmuran bagi seluruh anggota klan. Suasana khusyuk dan sakral menyelimuti sepanjang prosesi ritual.

Isodorus Son, salah satu anggota Klan Son yang hadir, kepada media menjelaskan, “Usa Pen Feu bukan sekadar ritual, tetapi juga perekat persatuan dan pelestarian budaya leluhur kami. Kami berharap tradisi ini terus lestari dan diwariskan kepada generasi mendatang.”

Ritual Usa Pen Feu bukan hanya sekadar acara adat, tetapi juga menjadi daya tarik wisata budaya yang unik. Keunikan ritual ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan mengenal lebih dekat kekayaan budaya masyarakat Son di Timor Tengah Utara. Pemerintah daerah pun diharapkan dapat mendukung pelestarian tradisi ini agar tetap lestari dan menjadi kebanggaan masyarakat Timor Tengah Utara.

Penulis: KLAUDIUS A. SANBEIN, S.Pd.Editor: SNF

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *