BEKASI — Ratusan santri dan pesilat dari berbagai perguruan mengikuti ajang Tarung Bebas bertajuk “Santri Day Match” yang pertama kali diselenggarakan oleh Pagar Nusa Kabupaten Bekasi.
Event ini merupakan bagian dari peringatan Hari Santri tahun ini yang dikemas secara berbeda. Berbagai perguruan silat, mulai dari Kera Sakti, PSHT, Wanoro Seto, Pagar Nusa, dan GASMI, beradu dalam pertandingan sebagai ajang silaturahmi sekaligus pembuktian hasil latihan.
Sebanyak lebih dari 20 sasana, camp, dan sekolah turut berpartisipasi, termasuk GASMI Ibnu Aqil, IKS PI Kera Sakti, Kuli Fighter, SMK 2 Cikarang Barat, dan SOS (Satria Olahraga Sistem) Sumedang.
Acara yang berlangsung di Sekretariat Pagar Nusa pada 26 Oktober 2025 ini dihadiri oleh tokoh penting, termasuk Gus Ali Ridho Ismail selaku Majelis Pendekar Jawa Barat dan H. Asep Saepudin Saepulmillah sebagai Ketua Pagar Nusa Jawa Barat. Pengurus Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Bekasi juga turut hadir, diwakili oleh Sekretaris Umum Ratu.
Ambisi Pengembangan ke Tingkat Provinsi
Rendi, Sekretaris PC Pagar Nusa Kabupaten Bekasi, menyatakan ambisi event Tarung Bebas Indonesia (TBI) ini akan melesat ke tingkat provinsi.
“Ke depan, kami di DPC TBI Kabupaten Bekasi akan mengisi laga tarung bebas di kota dan kabupaten yang ada di Jawa Barat,” ujar Kang Rendi.
Adi, Ketua Tarung Bebas Kabupaten Bekasi, mengungkapkan harapannya melalui acara ini. Ia ingin melihat atlet semakin memahami bahwa kemenangan sejati bukan hanya pada medali, tetapi pada perjuangan dan sportivitas.
“Secara keilmuan, pesilat dibimbing agar tidak cengeng dari usia dini sampai dewasa. Mimpinya ingin lihat atlet semakin mengerti bahwa yang juara sebenarnya bukan dari medali tapi dari perjuangan, walau hasil kurang memuaskan tetap bisa berbesar hati,” kata Adi.
Senada dengan semangat persaudaraan, Safitri, salah satu juri, menegaskan bahwa setelah pertandingan usai, “semuanya bersaudara dan semuanya pemenangnya.”













