RANDUDONGKAL, PEMALANG – Di tengah maraknya arus kuliner modern, Randudongkal, Pemalang, masih teguh menjaga warisan rasa masa lalu. Berbagai makanan tradisional atau “jadul” masih dapat ditemukan, menjadikannya bagian dari kenangan kolektif sekaligus identitas kuliner Nusantara.
Jajanan klasik ini dijajakan oleh para pedagang yang setia di pinggir jalan Randudongkal, khususnya jalur utama menuju Belik.
Jenis makanan yang masih dapat ditemukan:
-
Getuk
-
Klepon
-
Cenil
-
Jenang
Menjaga Resep Turun-Temurun
Keberadaan makanan jadul ini tidak lepas dari peran generasi tua yang mewariskan resep, menjaga rasa, dan keaslian bahan.
Seorang pedagang makanan jadul Randudongkal menyampaikan alasan mereka tetap bertahan:
“Kami tetap menjual jajanan jadul karena banyak pembeli yang rindu rasa masa kecil. Selain murah, makanan ini juga membawa kenangan yang tidak bisa digantikan oleh makanan modern,” ujarnya.
Lebih dari sekadar panganan, makanan jadul di Randudongkal kini menjadi simbol kebersamaan, nostalgia, dan identitas lokal yang patut dilestarikan.
Keberlangsungan kuliner tradisional di Randudongkal menunjukkan bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan berdampingan. Menikmati jajanan klasik bukan hanya soal rasa, tetapi juga merupakan cara masyarakat Randudongkal merawat memori kolektif dan kebanggaan akan budaya lokal mereka.













