Pengucapan syukur Minahasa merupakan tradisi panen yang dirayakan setiap tahun, yang mempertemukan religi Kristen dan religi tradisional masyarakat Minahasa.
Ritual-ritual yang sakral ini tidak terlepas dari hidangan makanan yang berlimpah.
Tradisi pengucapan syukur merupakan wujud rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Besar (Opo Empung Wailan Wangko) atas berkat keberhasilan panen.
Terkait makanan dalam tradisi panen ini, nasi jaha yang dimasak dalam bambu dan dodol merupakan makanan yang wajib dihadirkan untuk di makan di tempat perayaan atau dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Kuliner tradisional Minahasa, terutama yang dimasak dalam bambu, menjadi salah satu unsur yang membuat tradisi ini tetap bertahan kendati terkadang ada kendala-kendala penentuan tanggal dalam perayaan tahunan ini agar bisa diadakan serentak di seluruh Minahasa Induk, Minahasa Utara, Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara.
Perayaan pengucapan syukur di Minahasa tahun ini ditetapkan di tanggal 21 Juli 2024.











