Pemerintah Indonesia mengumumkan penerima anugerah gelar Pahlawan Nasional 2023. Enam tokoh ini dipilih berdasarkan kontribusi monumental mereka terhadap negara dan perjuangan yang dihadapi dalam melawan kolonialisme serta memperjuangkan kemerdekaan dan identitas nasional Indonesia.
Berdasarkan surat Sekretaris Militer Presiden Nomor: R-09/KSN/SM/GT.02.00/11/2023, ada enam tokoh yang diusulkan untuk menerima penghargaan tertinggi sebagai Pahlawan Nasional di tahun 2023. Negara mengakui perjuangan dan pengorbanan mereka dalam membangun dan mempertahankan negeri ini.
Inilah daftarnya:
1. Ida Dewa Agung Jambe
Sosok yang juga dikenal sebagai Raja Klungkung Ke-2, merupakan pejuang yang gugur saat berjuang melawan tentara Kolonial Belanda dalam Perang Puputan Klungkung pada 28 April 1908.
2. Bataha Santiago
Bataha Santiago adalah Raja Ketiga Manganitu di Sangihe, daerah yang saat ini masuk dalam Provinsi Sulawesi Utara. Bataha dikenal sebagai satu-satunya raja di Kepulauan Sangihe yang menolak meneken kerja sama dagang dengan VOC Belanda.
3. Mohammad Tabrani Soerjowitjirto
Sosok yang juga berjuluk Bapak Bahasa Indonesia, merupakan pelopor dan Ketua Kongres Pemuda I pada 1926, yang menjadi cikal bakal Sumpah Pemuda pada 1928. Dia dikenal sebagai pencetus pertama istilah “Bahasa Indonesia” yaitu dalam tulisannya berjudul “Kasihan” yang terbit di Koran Hindia Baroe pada 10 Januari 1926.
4. Ratu Kalinyamat
Penguasa Jepara yang memiliki nama asli Retna Kencana ini satu-satunya perempuan yang menerima gelar Pahlawan Nasional tahun ini. Ratu Kalinyamat dikenal sebagai sosok pemberani dan heroik karena beberapa kali ikut terlibat dalam pertempuran menyerang Portugis.
Ratu Kalinyamat pada 1550 membantu Sultan Johor melawan tentara Portugis dengan mengirim 40 kapal perang dan 4.000 pasukan ke Selat Malaka. Tujuan dari pertempuran itu utamanya membebaskan perairan Malaka dari dominasi Portugis.
Selain itu, Ratu Kalinyamat juga membantu perjuangan masyarakat Hitu di Ambon untuk melawan Portugis pada 1565. Terakhir, Ratu Kalinyamat kembali mengirim 300 kapal berisi 15.000 pasukan untuk membantu Sultan Aceh berperang melawan penjajah Portugis di Malaka.
5. KH Abdul Chalim
KH Abdul Chalim merupakan tokoh NU yang merupakan salah satu pengurus dalam kepengurusan pertama PBNU. Dia dikenal ikut bergerilya bersama para pejuang lainnya saat perang 10 November 1945.
6. KH Ahmad Hanafiah
Terakhir, KH Ahmad Hanafiah, yang juga tokoh NU dan putra daerah Lampung, dikenal sebagai pejuang yang memimpin perlawanan atas agresi militer Belanda di Lampung pada 1947.
Penganugerahan ini merupakan salah satu cara bangsa Indonesia untuk mengenang dan memberikan penghargaan kepada mereka yang telah mengorbankan segalanya untuk negeri yang kita cintai ini.