JOMBANG – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, S.H., S.I.K., CPHR, memimpin langsung tradisi pelepasan purnatugas anggota Polri yang dilaksanakan dengan cara yang unik dan penuh makna. Bertempat di Halaman Polres Jombang, Kapolres memimpin prosesi penghormatan bagi 27 anggota Polri yang memasuki masa pensiun.
Inti dari prosesi yang digelar secara khidmat ini adalah tradisi Pedang Pora, yang dilanjutkan dengan pengantaran para purnawirawan menggunakan becak yang dikayuh langsung oleh para pejabat Polres.
Simbol Penghormatan dan Kesederhanaan
Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, tampak tak canggung mengayuh becak sejauh 100 meter, dari Markas Polres Jombang menuju Jalan KH. Wahid Hasyim, dengan seorang purnawirawan polisi beserta istrinya sebagai penumpang. Sejumlah pejabat utama Polres Jombang juga turut serta dalam arak-arakan becak tersebut.
“Dengan tradisi seperti ini, kami ingin memberikan kesan baik dan membekas bagi rekan-rekan yang sudah puluhan tahun bertugas di Polri. Pelepasan mereka tidak hanya dilakukan begitu saja, namun harus dilakukan dengan penuh penghormatan,” kata AKBP Ardi Kurniawan.
Kapolres menjelaskan bahwa tradisi becak ini mengandung makna kesederhanaan.
“Polri berasal dari masyarakat, bekerja untuk masyarakat, dan nanti pun akan kembali ke masyarakat. Naik becak ini adalah simbol kesederhanaan yang tetap kami junjung, meski sudah tidak lagi bertugas,” ungkapnya.
Pedang Pora Sebagai Tanda Kehormatan
Dalam acara ini, sebanyak 27 anggota Polri pensiun, dan 18 di antaranya hadir untuk mengikuti prosesi tersebut. Prosesi diawali dengan upacara resmi, pemberian piagam penghargaan, dan pengalungan bunga sebagai tanda kehormatan.
Para purnawirawan polisi, dengan langkah penuh khidmat, berjalan melewati barisan pedang pora—sebuah tradisi yang biasanya hanya dilakukan saat pelantikan—sebagai bentuk penghargaan tertinggi, sebelum kemudian diarak dengan becak menuju gerbang keluar markas.
AKBP Ardi Kurniawan berharap, meskipun telah purnatugas, para purnawirawan tetap dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan membantu tugas-tugas kepolisian yang terus berlanjut. Tradisi unik ini berhasil menciptakan kenangan indah yang akan dikenang sepanjang hayat oleh para anggota Polri yang mengakhiri masa tugasnya.













