Paniai, 7 Juli 2025 – Solidaritas Mahasiswa Peduli Paniai se-Indonesia (SMI-KP) menggelar aksi bakti sosial di sepanjang jalan raya Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada Senin pagi pukul 08.30 WIT. Kegiatan tersebut berfokus pada pembersihan sampah di sekitar kawasan kota untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari konsolidasi menjelang rencana aksi demonstrasi besar-besaran yang akan digelar pada Rabu, 9 Juli 2025. Informasi tersebut disampaikan melalui media sosial Facebook oleh akun “Amo Biakiukay” dan juga diumumkan secara lisan kepada berbagai elemen masyarakat.
Para mahasiswa menyerukan keterlibatan tokoh adat, tokoh intelektual, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh agama, aparat keamanan, dan seluruh warga Paniai dalam aksi mendatang. Tujuannya adalah menyuarakan penolakan terhadap sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai tidak adil dan tidak berpihak pada kepentingan masyarakat adat.
“Lingkungan kita terancam. Sampah-sampah yang berserakan telah mempercepat kerusakan alam dan mengganggu kesehatan masyarakat. Ini tidak bisa dibiarkan,” ujar salah satu peserta aksi.
Dalam pernyataan terbukanya, SMI-KP menegaskan penolakan terhadap beberapa kebijakan seperti:
- Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB),
- Operasi tujuh izin pertambangan,
- Pengembangan pariwisata yang dianggap tidak berkeadilan,
- serta program-program lainnya yang disebut merugikan masyarakat adat.
Mahasiswa menyampaikan bahwa aksi damai besar yang akan dilakukan bertujuan mengedukasi masyarakat, membagikan selebaran, dan menyuarakan tuntutan secara kolektif. Mereka berharap seluruh pihak di Paniai dapat ikut menjaga lingkungan serta bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan.
Aksi ini menjadi sorotan karena menggabungkan pendekatan sosial (bakti lingkungan) dengan advokasi kebijakan, serta melibatkan jaringan mahasiswa dari seluruh Indonesia yang peduli terhadap isu-isu di Paniai.
