Pemerintah Desa Sinunukan III, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, menyampaikan harapan agar kemitraan dengan media massa dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya pembangunan desa, khususnya di era digital yang menuntut keterbukaan informasi dan partisipasi publik.
Kepala Desa Sinunukan III, Imam Afkiri, menyatakan bahwa media memiliki peran strategis dalam memperkenalkan potensi desa serta menyampaikan informasi yang bersifat membangun dan edukatif.
“Media harus menjadi mitra strategis, bukan hanya sekadar peliput. Kami berharap pemberitaan yang disampaikan bersifat konstruktif, menonjolkan potensi desa, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya, Sabtu (14/6).
Untuk menjaga profesionalisme dan mencegah penyalahgunaan profesi jurnalistik, Pemerintah Desa Sinunukan III juga menegaskan penolakannya terhadap oknum-oknum yang mengatasnamakan media demi kepentingan pribadi dan merugikan nama baik desa.
Sebagai bentuk komitmen menjaga integritas, pemerintah desa telah menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi media yang hendak melakukan peliputan di wilayahnya. SOP tersebut memuat sejumlah ketentuan, di antaranya:
-
Wartawan wajib menunjukkan kartu anggota media yang masih berlaku.
-
Melampirkan surat tugas resmi dari redaksi.
-
Nama wartawan tercantum dalam boks redaksi media bersangkutan.
-
Mengisi buku tamu yang tersedia serta berkoordinasi dengan perangkat desa.
“Langkah ini bukan untuk menghalangi kerja jurnalistik, tetapi untuk menjaga integritas dan memastikan bahwa kegiatan peliputan dilakukan secara resmi dan profesional,” tegas Imam Afkiri.
Pemerintah Desa Sinunukan III berharap, melalui penerapan aturan ini, sinergi antara media dan pemerintah desa dapat terjalin lebih baik, transparan, dan saling menguntungkan. Media diharapkan menjadi garda terdepan dalam menyuarakan kemajuan dan prestasi desa sebagai bagian dari pembangunan nasional yang dimulai dari tingkat desa.
