Organisasi Pasopati Cakra Nusantara melaksanakan kegiatan pemantapan Garda Pali Budaya di Pertapaan Indrokilo, Desa Talun Nongko, Kabupaten Pasuruan, pada Sabtu (19/4/2025). Kegiatan ini menjadi tonggak awal pembentukan pasukan pelindung adat dan budaya Nusantara di bawah panji Pasopati Cakra Nusantara.
Sebanyak 50 peserta dari berbagai daerah di Jawa, seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Magetan, hingga Semarang dan Solo, mengikuti kegiatan ini. Peserta terbagi dalam empat kloter yang tiba secara bertahap mulai Jumat hingga Sabtu malam.
Perjalanan menuju lokasi dimulai dari area parkir kendaraan, melalui Pos 1 Petilasan Satria Manggung dan Pos 2, hingga tiba di gerbang Situs Jejak Leluhur yang berada pada ketinggian 1.413 mdpl. Di situs ini terdapat bangunan utama berupa tempat suci Eyang Kabul atau Sri Menganti.
Ketua Umum Pasopati Cakra Nusantara, Kanjeng Pangeran Arya Senopati Mpu Ki Bagus, menyampaikan bahwa pemantapan ini merupakan langkah awal pembentukan kekuatan budaya yang siap menjaga warisan leluhur bangsa.
“Pemantapan ini adalah langkah awal dalam membentuk kekuatan budaya yang siap menjaga dan melestarikan adat serta warisan leluhur bangsa,” ujarnya dalam sesi sarasehan malam hari.
Kegiatan yang berada di bawah naungan Pelindung dan Pembina Utama Marsda Ir. Tri Bowo S., M.M., M.Tr. (Han) ini berlangsung hingga pukul 23.00 WIB dan ditutup dengan doa bersama.
Keesokan harinya, kegiatan dilanjutkan dengan apel pagi yang ditandai dengan penyematan kaus resmi Garda Pali Budaya Pasopati Nusantara. Upacara tersebut mencakup penghormatan kepada Bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan Pancasila, ikrar Panca Dharma Setia Garda Pali Budaya, dan doa untuk para leluhur.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian terhadap pelestarian budaya serta membentuk pasukan pelindung nilai-nilai adat dan tradisi yang mulai tergerus zaman.
