Literasi Statistik Ditingkatkan, BPS Batang Kupas Dampak KEK Terhadap Pertumbuhan Ekonomi yang Capai 7,49%

BATANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Batang menggelar Seminar Peningkatan Literasi Statistik dengan tema “Dampak Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Batang”. Acara ini diadakan di Aula Hotel Sendangsari Batang, Kabupaten Batang, Rabu (12/11/2025).

Kepala BPS Batang, Heni Djumadi, mengungkapkan data terkini yang menunjukkan progres positif di Kabupaten Batang.

“Kondisi Kabupaten Batang pada tahun 2025 di Kuartal II (Q2) angkanya tembus menjadi 7,49%. Angka ini sangat berarti bagi pertumbuhan ekonomi di Batang,” kata Heni Djumadi.

Heni menambahkan, Kabupaten Batang yang terdiri dari 15 kecamatan dengan variasi wilayah yang kompleks—mulai dari daerah pantai hingga pegunungan—kini memiliki salah satu dari 25 KEK di Indonesia. Tren positif ini terlihat dari indikator Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka, maupun Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Ini merupakan modal yang sangat bagus untuk Kabupaten Batang. Dengan adanya KEK Industropolis Batang, diharapkan menjadi salah satu kontribusi di dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat,” terangnya.

KEK Mudahkan Investasi dengan Insentif Pajak

Kepala Departement Corporate Communication KEK Industropolis Batang, Tanya Liwail Chamdy, menjelaskan peran strategis KEK dalam menarik modal.

“Dampak KEK bagi pertumbuhan ekonomi tentu memudahkan investasi, karena tujuan kami adalah mendatangkan Penanaman Modal Asing (PMA),” ujar Tanya.

Dengan status baru sebagai KEK yang disandang Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), investor mendapatkan kemudahan, seperti insentif-insentif pajak yang akan mereka terima.

Tanya Liwail Chamdy memaparkan, hingga bulan lalu, KEK Industropolis Batang telah menerima 34 tenant industri dan 55 perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebagai supporting industry (industri pendukung), mulai dari perbankan, restoran, dan industri pendukung lainnya.

“Selama 5 tahun ini, kami mencatat total investasi yang masuk yaitu kurang lebih sebesar Rp20 triliun lebih,” pungkasnya.

Penulis: HERMAYAEditor: SNF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *