SOE, TIMOR TENGAH SELATAN – Konvensi II Kaum Bapak Sinode GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor) resmi dibuka di Jemaat Imanuel Oenali, Soe Timur, pada Senin (11/11/2025). Acara ini menjadi momentum penting bagi pelayanan dan pemberdayaan kaum bapak, dengan dihadiri oleh perwakilan 40 klasis dari total 57 klasis di Sinode GMIT.
Konvensi ini berfungsi sebagai platform strategis untuk memperkuat peran kaum bapak dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari spiritualitas hingga kemandirian ekonomi.
Diawali Pawai Lentera
Rangkaian kegiatan diawali dengan pawai lentera yang diikuti oleh seluruh perwakilan klasis di NTT pada Minggu, 10 November 2025. Pawai yang dilepas oleh Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) dari Lapangan Pemda TTS menuju Gereja Imanuel Oenali ini melambangkan semangat untuk membawa terang dan harapan bagi masyarakat.
Pembukaan Konvensi dihadiri oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Joni Asadoma, Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, serta para pendeta dan wakil ketua Sinode GMIT. Kehadiran para tokoh ini menegaskan dukungan penuh pemerintah dan gereja terhadap peran kaum bapak dalam pembangunan masyarakat NTT.
Sinergi untuk Pembangunan
Ketua Umum Konvensi II Kaum Bapak Sinode GMIT, Eduard Markus Lioe, mengapresiasi kegiatan gerejawi yang berperan aktif dan berkontribusi pada pembangunan moral serta sosial masyarakat TTS.
“Konven ini menjadi ruang sinergi agar Kaum Bapak dapat berperan aktif mendukung pembangunan gereja, masyarakat, dan bangsa,” ujar Eduard Markus Lioe.
Penekanan Wagub: Peran Pelopor Keluarga
Wakil Gubernur NTT, Joni Asadoma, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran kaum bapak sebagai pelopor dalam keluarga. Pesan ini menggarisbawahi tanggung jawab kaum bapak dalam membangun keluarga yang holistik.
“Saya ingin menekankan hal yang khusus di sini, para kaum bapak dalam keluarga haruslah memastikan anak-anak tumbuh sehat secara fisik dan spiritual. Jadi peran bapak itu di samping membangun keluarga yang sehat dalam iman, keluarga yang sehat secara fisik, dan keluarga juga yang sehat secara ekonomi, serta sehat secara intelektual. Yang pastinya harus sebagai pelopor bagi keluarga,” pungkas Wakil Gubernur.
Isu Strategis yang Dibahas
Konvensi II ini akan membahas berbagai isu penting yang melibatkan peran kaum bapak, antara lain:
- Manajemen pelayanan Kaum Bapak dalam organisasi dan gereja.
- Penataan bidang oikoumene (persatuan gereja).
- Partisipasi Kaum Bapak dalam bidang politik dan isu-isu lingkungan.
- Bidang pendidikan, khususnya terkait sekolah-sekolah GMIT dan permasalahannya.
- Bidang pertanian, berfokus pada potensi lahan kering.
- Pemberdayaan ekonomi, termasuk pelatihan dan inovasi untuk kemandirian ekonomi.












