Aksi praktik pungutan liar oleh oknum dosen Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) dengan modus membayar iuran prediksi soal Ujian Akhir Semester (UAS) terendus setelah adanya keresahan dari mahasiswa.
Menindak lanjuti keresahan dari mahasiswa UNIPDU Mawar (nama samaran) yang merasa dirugikan oleh oknum dosen yang mengajar Fakultas Agama Islam (FAI) berinisial SK yang mengajar di kelasnya. Mawar menceritakan pada awak media adanya modus menjual prediksi soal dan jawaban UAS dengan modus “Ikhtiar” dengan nominal sebesar 25Ribu/lembar. Ia juga mengatakan bahwa semua mahasiswa terutama satu kelasnya mendapatkan intimidasi berupa ancaman jika tidak membayar iuran tersebut maka mahasiswa yang dalam mata kuliah SK (inisial) akan mengulang/tidak naik semester.
“Mas di kampusku ada dosen yang pungli namanya SK (inisial), dia meminta seluruh mahasiswa yang dalam mata kuliahnya agar membayar iuran prediksi/ jawaban soal UAS dengan modus “Ikhtiar” sebesar 25 Ribu/lembar, misalkan kita tidak mau membayar akan diancam mengulang tahun depan,” ungkap Mawar pada awak media Kamis, (20/6).
Setelah mendapat keterangan dari mahasiswa, tim media S.O menghubungi oknum dosen melalui telepon guna minta keterangan perihal tersebut. SK membenarkan atas keterangan mahasiswanya.
“Keterangan anak-anak mahasiswa yang selalu dapat nilai kurang baik di mata kuliah saya banyak, bahkan sampai ada yang mengulang tiga kali. Padahal materi kuliah sudah kami berikan, kalau tiap kali ujian gagal artinya mahasiswa tidak benar-benar dalam pembelajaran. Sehingga alternatif candaan saya pada mereka kalau ingin nilainya baik ya ada biaya pengganti,” jelas SK.
Setelah menerima informasi dan keterangan Kamis, (4/7) tim media S.O mendatangi salah satu tokoh penting dalam yayasan UNIPDU yakni Gus Sadat guna memberikan informasi dan keterangan mahasiswa yang mendapatkan intimidasi salah satu oknum dosen.
Dari hasil pertemuan awak media dengan Gus Sadat, dirinya berjanji akan segera menindak lanjuti perihal informasi tersebut pada bagian Humas dan SDM. Beliau sampaikan juga bahwa akan mengkroscek secara langsung ranah kebenaran atau tidaknya pada mahasiswa.
Rabu, (10/7) saat tim S.O menghubungi bagian Kepala Humas UNIPDU guna minta konfirmasi atas tindak lanjut oknum dosen dengan mahasiswanya, atas kroscek dari M. Zakki selaku Kepala bagian Humas membenarkan adanya intervensi yang dilakukan dosen pada mahasiswa.
“Setelah kami kroscek pada mahasiswa kami, memang benar dengan adanya pungli terhadap mahasiswa mengenai menjual kunci jawaban yang dilakukan salah satu oknum dosen kami. Perihal ini kami sudah melakukan teguran secara langsung pada dosen tersebut dan pada semester berikutnya kami tidak akan pakai. Karena SK merupakan dosen tidak tetap,” tegas M. Zakki.
Patut diketahui setelah pemberitaan ini beredar di internal kampus, ada pernyataan di grup WA yang menyatakan bahwa oknum dosen tersebut (SK) mengakui, meminta maaf dan sekaligus mengundurkan diri dari jabatannya.