JOMBANG – Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) Kabupaten Jombang secara resmi memberangkatkan dua atlet muda untuk mewakili FONI Jawa Timur dalam ajang bergengsi Indonesian Open Orienteering Championship (IOOC) 2025 dan Kejuaraan Nasional Orienteering 2025. Kompetisi yang juga termasuk dalam World Ranking Event (WRE) ini akan digelar pada 21–23 November 2025 di kawasan Gunung Mas Tourism Area, Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Dua atlet Jombang yang diberangkatkan adalah:
-
Muhammad Salman Al Farisy (kategori M18), siswa SMKN 3 Jombang.
-
Dicky Randika Ardiyan Syachputra (kategori M20), pemuda asal Desa Plosokerep, Sumobito.
Keduanya akan berlaga di dua nomor lomba: Sprint Orienteering (WRE) dan Middle Distance Orienteering (Kejurnas).
Pesan Mas Fachrud dari DPRD
Menjelang keberangkatan, jajaran pengurus FONI Jombang bersama para atlet melakukan sowan dan pamit kepada anggota DPRD Kabupaten Jombang, Achmad Fachruddin, S.M., yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Gekrafs Jombang.
Dalam pertemuan tersebut, Mas Fachrud menyampaikan pesan kepada para atlet agar tetap optimis namun rendah hati. “Buat bangga nama Jombang di kancah nasional dan internasional,” ujarnya.
IOOC merupakan kompetisi tahunan resmi yang diselenggarakan FONI dan masuk dalam kalender World Ranking Event dari International Orienteering Federation (IOF), rutin diikuti peserta dari berbagai negara Asia seperti Indonesia, Taiwan, Hong Kong, Jepang, Singapura, India, dan Malaysia.
Persiapan Wasit dan Target FONI Jombang
Selain mengirimkan atlet, FONI Jombang juga memberangkatkan salah satu pengurusnya, Aris Pratama Saputra, untuk mengikuti pelatihan juri Orienteering yang dipandu langsung oleh Eugene Chow dari Singapura, perwakilan IOF sekaligus pengarah pertandingan IOOC 2025.
Ketua Umum FONI Jombang, Eko W Prasetyo, menyampaikan bahwa ini merupakan kali pertama FONI Jombang mengirimkan atlet ke Kejurnas Orienteering. “Kami memberangkatkan dua atlet putra di kelas U18 dan U20. Semoga mereka dapat membanggakan Kabupaten Jombang,” kata Eko.
Keikutsertaan atlet Jombang dalam IOOC dan Kejurnas 2025 menjadi langkah penting dalam memperkenalkan olahraga navigasi yang menggabungkan kemampuan membaca peta/kompas dengan ketahanan fisik ini kepada masyarakat luas, sekaligus membuktikan potensi atlet Kabupaten Jombang.















