Songkok, peci, atau kopiah adalah topi yang dipakai di Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan, paling umum di kalangan pria Muslim.
Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, songkok adalah penutup kepala kaum laki-laki yang terbuat dari bahan kain beludru. Di Indonesia, peci juga diasosiasikan dengan gerakan nasionalis. (Wikipedia).
Dalam tradisi Yahudi, terdapat topi kecil yang dinamakan kippah atdu.yarmulka, yang dipakai saat peribadatan. Hukum Yahudi menyatakan seorang laki-laki diwajibkan untuk menutup kepalanya selama melakukan ibadat. Pemakaian kippah yang semula hanya sebuah kebiasaan, maka belakangan ini dipakai untuk membedakan orang-orang Yahudi dari masyarakat lain.
Di kawasan negara Asia Selatan seperti India, Pakistan, atau Bangladesh, pemakaian songkok juga membudaya. Bukan hanya masyarakat muslim saja yang memakainya, namun juga masyarakat Hindu di India.
Pemakaian songkok di Nusantara dipopulerkan oleh Soekarno. Awalnya saat rapat Jong Java tahun 1921 di Surabaya, ia menegaskan tentang pentingnya sebuah simbol dari kepribadian Indonesia.
Jadi meskipun songkok awalnya hanya berhubungan dengan budaya Muslim saja, maka songkok saat ini juga telah menyebar ke luar dunia Islam dan menjadi bagian dari mode dan gaya berpakaian yang lebih luas lagi. Banyak orang dari berbagai latar belakang agama dan budaya memilih untuk memakai songkok sebagai pernyataan fashion atau untuk menunjukkan solidaritas tinggi dengan komunitas Muslim.
Seperti halnya Gereja GKJW sekarang juga memakai songkok yang terdapat simbol atau logo GKJW. Songkok ini sudah menjadi pemakaian secara nasional untuk menjalin tali silaturahmi kepada saudara yang lain.
Banyak pelaku UMKM GKJW yang menjual songkok GKJW ini sebagai gerakan PEW warga gereja. Salah satunya pelaku UMKM GKJW ini adalah Pak Bara.
Jadi bila bapak ibu semua yang pingin memiliki songkok GKJW ini bisa langsung saja menghubungi Pak Bara songkok GKJW di nomor WA 081252148098 atau di WA 08155231478.
Bara songkok GKJW juga melayani pembelian secara ecer maupun secara partai, juga melayani custom ukuran songkok GKJW. Jadi para warga GKJW dimanapun berada yang dulunya tinggal di Jawa dan sekarang merantau di luar Jawa bila kangen dengan GKJW bisa diobati dengan membeli songkok GKJW.
Kedepannya harapan Bara songkok GKJW semoga banyak warga selain dari GKJW yang berkenan memakai songkok dalam acara tertentu dan bisa diikuti dengan gereja-gereja lain bisa memakai logo gerejanya dipasang pada songkok yang menjadi simbol identitas nasional.