Mengenal Asal-Usul Salah 1 Maskot Fauna Jawa Timur “Cak Beki” (Ayam Bekisar) yang Keberadaannya Sudah Hampir Punah

Menurut Wikipedia (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Ayam bekisar adalah Ras ayam lokal yang berasal dari pulau Kangean di Kepulauan Kangean.

Ayam bekisar adalah hasil perkawinan antara ayam hutan hijau jantan (Gallus varius) dan ayam kampung/ayam buras betina (Gallus gallus domesticus).

Ada tiga jenis ayam bekisar, yaitu:
1. Gallus aenus
2. Gallus temminckii
3. Gallus violaceus

Ayam bekisar memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan ukuran ayam kampung jantan, tetapi lebih besar daripada induk jantannya. Warna bulunya hitam kehijauan dan mengkilap. Memiliki suara yang halus dan khas: tersusun dari dua nada.

Ciri-ciri khusus dari ayam bekisar yang paling menonjol adalah bentuk bulu leher yang ujungnya bulat/lonjong bukan lancip. Jika dibandingkan dengan ayam jago biasa maka akan terlihat jelas.

Bentuk ayam yang mirip sekali dengan bekisar adalah hasil silangan ayam bekisar dengan ayam kampung yang dinamakan bekikuk. Bentuk dan posturnya sama, hanya kadang-kadang pial dan bulu lehernya yang berbeda, dan suaranya juga berbeda.

Ayam bekisar merupakan hewan khas Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep dan hewan ini merupakan salah satu maskot fauna provinsi Jawa Timur (Wikipedia).

Matrasek (70) adalah satu satunya pelestari ayam Bekisar yang tersisa.

Menurut beliau asal usul ayam bekisar ini Dari Desa Torjek Kecamatan Kangayan pulau Kangean dan sangat disayangkan saat ini di Desa Torjek pelestari yang tersisa hanya dia saja karena kurangnya minat generasi muda untuk belajar tata cara kawin silang antara ayam hutan dengan ayam kampung yang caranya memang agak susah, juga karena kurangnya perhatian dari Pemerintah.

Tapi dengan adanya Yayasan Pemuda Desa Torjek Peduli bisa membantu melestarikan ayam Bekisar ini dengan membangun kandang budidaya serta memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Semoga melalui media SO ini bisa membantu untuk menyampaikan salam saya kepada Gubernur agar Pemerintah bisa memberikan perhatian khusus dalam pelestarian Bekisar, jangan sampai ayam ini di tempat asalnya punah, dan hanya menjadi maskot Provinsi Jawa Timur saja. Harapan saya semoga Pemerintah baik Kabupaten maupun Provinsi dapat memberikan bantuan dana untuk pembudidayaan yang lebih modern, sehingga ayam bekisar ini tidak punah,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *