JOMBANG | Banyak rangkaian kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) di tiap daerah. Berbagai kegiatan seperti gerak jalan, karnaval, festival, lomba antar kampung, hingga jalan sehat.
Minggu, (25/8) 06.00 WIB pandangan tertuju di pusat jantung kota santri. Ribuan masyarakat Jombang menghadiri acara yang diselenggarakan oleh salah satu bakal calon Bupati yakni Haji Warsubi.
Tajuk jalan sehat bersama “melu abah Warsubi wae” mendapatkan perhatian dan antusias masyarakat yang luar biasa. Persiapan panitia penyelenggara dinilai kurang matang. Dengan menyediakan 50.000 kupon pihak penyelenggara dari awal terlihat tidak siap.
Peserta jalan sehat menjadikan tidak sehat karena peserta saling terhimpit oleh banyaknya massa. Banyak peserta yang mengeluhkan kegiatan tersebut. Himpitan ribuan massa banyak mengakibatkan peserta mengalami sesak nafas, kejang, pingsan, dan jeritan balita menangis yang terpisah dari keluarga dan rombongan. Yang paling parah adalah banyak terjadi pelecehan seksual di tengah desak-desakan massa.
Petugas medis IGD menyampaikan ada 12 pasien peserta jalan sehat yang dirawat di RSUD. 10 pasien rawat jalan, dan 2 pasien rawat inap. Pasien rawat inap inisial RR (13) mengalami demam tinggi, pihak keluarga membenarkan sebelumnya anak sudah demam sejak hari Jumat, dan MA (20) mengalami gejala kejang (epilepsi).
Yang paling jadi sorotan publik adalah terjadi pengerusakan fasum di area alun-alun yang merupakan ikon wajah baru Kota Jombang sejak 2022. Lampu taman yang berada di playground hingga lampu bertuliskan “Alun-alun Jombang” menjadi media pengerusakan massa.